Bidik Madya Pada KLA 2022

Bidik Madya Pada KLA 2022

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) mematok target predikat Madya pada penilaian KLA Tahun 2022 mendatang. Hal ini terungkap dalam Rapat Gugus Tugas KLA Lamsel yang digelar di Aula Rajabasa Kantor Bupati Lamsel, Rabu (23/2) kemarin. Ketua Gugus Tugas KLA Lampung Selatan Aryan Saruhian mengungkapkan, untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya bersama jajaran terkait akan melakukan pembenahan terhadap kualitas dan kuantitas inovasi yang telah dilakukan. “Kita perlu peningkatan, baik kualitas maupun kuantitas dari sisi inovasi yang telah kita lakukan. Bukan saja banyaknya inovasi tapi juga kualitas inovasi, karena ini tiap tahun selalu dinilai oleh Kemendagri (Kementerian Dalam Neger),” ungkap Aryan. Dia menambahkan, dengan pembenahan terhadap inovasi yang ada akan berdampak pada optimalisasi program yang telah direncanakan. Sehingga, mampu meningkatkan hasil penilaian KLA yang akan dilaksanakan pada beberapa bulan kedepan. “Mudah-mudahan dengan kerjasama kita, gotong royong kita, inovasi kita, kita bisa meningkatkan nilai khususnya di klaster ke-4. Ini terkait dengan persentase wajib belajar 12 tahun, ibu forum anak dan pak bupati selalu menyampaikan tidak boleh lagi ada masyarakat kita yang putus sekolah,” imbuhnya. Ditempat yang sama, Bunda Forum Anak Kabupaten Lamsel, Winarni Nanang Ermanto mengajak, seluruh stakeholder terkait agar lebih perduli dan memperhatikan hal-hal yang menjadi kebutuhan anak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Menurutnya, anak merupakan generasi penerus yang sangat potensial untuk kemajuan bangsa kedepan, sehingga harus dilindungi dan dipenuhi haknya.Dengan begitu, anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan hakikat dan martabat kemanusiaannya. “Banyak sekali kekurangan kita, saya harap kekurangan kita ini menjadi semangat kita untuk memperbaikinya. Saya selaku Bunda Forum Anak berharap sekali agar anak-anak di Lampung Selatan ini suaranya didengar,” kata Winarni. Winarni berharap, penilaian KLA tidak hanya dijadikan sebagai ajang untuk mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Namun, harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama anak-anak. “KLA ini bukan hanya kita melihat penilaiannya harus naik, dari pratama harus naik ke madya, nindya sampai utama, itu hanya sebuah bonus bapak ibu sekalian. Tetapi yang lebih penting, apa yang ada di catatan-catatan dari pusat untuk penilaian dari klaster 1 sampai 5 memang benar-benar terwujud,” ungkapnya. Lebih lanjut isteri orang nomor satu di Kabupaten Khagom Mufakat ini meminta, agar seluruh jajaran terkait dapat saling berkordinasi dan bersinergi dalam memenuhi 5 klaster penilaian KLA. Sehingga, perlindungan terhadap anak dapat benar-benar terwujud dan dirasakan manfaatnya. “5 klaster yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melalui penilaian KLA, inilah yang harus kita lengkapi. Karena ketika ini telah kita lengkapi ini akan benar-benar menyentuh, apa yang kita rencanakan, kita anggarkan bersama-sama harus benar-benar terwujud dan sampai ke anak-anak,” pungkasnya. (idh)

Sumber: