110 Ribu Ton Minyak Goreng Bakal Masuk Lampung
![110 Ribu Ton Minyak Goreng Bakal Masuk Lampung](https://radarlamsel.disway.id/uploads/Foto-7-9.jpg)
Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi memastikan untuk menjaga minyak goreng di Lampung bisa beredar dengan aman dan dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Karenanya, sebanyak 110 ribu ton minyak goreng curah bakal masuk Lampung dalam waktu beberapa hari kedepan. \"Kita sudah putuskan ditempat-tempat yang memang kering yang tidak ada kita secara emergensi akan mengirim truk yang sudah kita siapakan setidaknya 10 truk atau 110 ribu ton oleh PT. PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia). Jadi mudah-mudahan masalah daripada kelangkaan minyak goreng di Lampung ini bisa selesai hari Minggu ini dan mudah-mudahan menjelang normal sampai akhir minggu depan,\" beber Lutfi usai memberikan pengarahan kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan se Provinsi Lampung di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung. Lutfi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan 18 juta liter per bulan di Lampung, pihaknya akan langsung mengirimkan Crude Palm Oil (CPO) yang dijual seharga Rp9.300 per kilogram ke perusahaan pengolahan minyak goreng di Lampung. \"Di Lampung ada tiga pabrik nya yaitu Tunas Baru Lampung, Sinar Laut, dan Domus jadi itu yang kita pastikan mudah-mudahan akan berlangsung normal pada kesempatan pertama setidaknya paling lambat akhir Minggu depan,\" tandasnya. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga telah bertemu dengan perusahaan eksportir Crude Palm Oil (CPO) dan produsen minyak goreng di Lampung. Gubernur mencatat beberapa hal untuk mengendalikan minyak goreng di Lampung. \"Saya sudah minta ke BW (Bumi Waras -PT Sungai Budi Grup-) untuk meningkatkan produksinya, dari 600 ribu liter jadi 1 juta liter. Nanti akan ada dari Kemenag bahan CPO nya,\" ungkap Arinal, Kamis (24/2) di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung. Selain itu, salah satu perusahaan Eksportir, PT LDC juga diminta segera menyalurkan 110 ribu ton CPO atau 1,2 juta liter minyak goreng kepasaran. \"Ini sebagai langkah pemerintah mengembalikan minyak goreng di pasaran,\" bebernya. Arinal mengatakan kondisi kelangkaan minyak goreng ini diharapkan dapat segera tertangani. Targetnya hingga pertengahan Maret 2022. \"Setelah saya bicarakan baik dari BW dan LDC mereka siap. Karena itu saya menyampaikan apresiasi LDC selaku penghasil CPO, dan BW yang sudah distribusi minyak gorengnya sebanyak 600 ribu liter dan ditargetkan jadi 1 juta. Ini sampai pertengahan Maret, mudah-mudahan sampai pertengahan Maret kita tidak ada masalah lagi,\" beber Arinal. Sementara Bumi Waras, melalui Pimpinan Perusahaan PT Sungai Budi Group Benny Susanto mengatakan siap menyanggupi peningkatan jumlah produksi. Hanya, dirinya juga meminta stok CPO yang cukup sehingga bisa produksi maksimal. \"Iya kita butuh CPOnya juga. Jadi kalau mau meningkatkan produksi itu kita butuh CPOnya,\" beber Benny. Dia menyebutkan saat ini kondisi kebun sawit yang mereka miliki di beberapa daerah di Lampung sedang masa ngetrek atau tidak berbuah maksimal. \"Karena itu nggak cukup kalau dari kebun saja. Ya kalau dari pemerintah pusat dapat CPO kita mau juga agar kita bisa produksi terus. Karena kita tidak hanya isi di OP (operasi pasar) saja, tapi semua agen-agen kita sudah kita isi,\" tandasnya. (rnn)
Sumber: