KPM Mengaku Dapat Beras Kutuan, Suplayer BPNT Membantah

KPM Mengaku Dapat Beras Kutuan, Suplayer BPNT Membantah

TANJUNG BINTANG - Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Kaliasin, Kecamatan Tanjungbintang menerima komoditi sembako yang tak layak konsumsi. Beberapa KPM BPNT di Desa itu mengaku telah menerima beras berkutu serta buah yang busuk. Sembako tersebut dibelanjakan KPM di warung elektronik (e-warung) desa setempat yang disuplay dari CV. Bintang Jaya Artha (Baja) Tanjungbintang. Bukan hanya kutu, parahnya lagi ditemukan adanya ulat yang mirip seperti belatung saat beras tersebut dituangkan kedalam sebuah bak besar. Itu diketahui dari sebuah video yang dikirimkan oleh seorang KPM. \'Belatungnya guys, tuh lihat tuh. Ih kutunya banyak banget. Beras barus ngambil, beras PKH, BPNT. Beras geh belatungan, Najis. Belatung, makan nih belatung\' Ucap beberapa orang yang kesal didalam vidio itu. Dari hasil pantauan Radar Lamsel di lapangan, KPM Desa Kaliasin yang menerima beras berkutu didalam video itu bernama Kustinah. Dia membenarkan telah menerima komoditi sembako yang sudah tak layak konsumsi. \"Begitu aku buka berasnya kutuan, yang satunya belum, tapi ada kutunya juga keliatan dari luar karungnya. Ada uletnya juga sih om kecil-kecil aku pilihin aku taruh dikarung terus difotoin sama anaknya mang Rudin orang atas. Ya saksinya banyak kok om aku buka beras ini. Ada jugasi buah pir yang busuk terus aku buang,\" Jelasnya kepada Radar Lamsel dikediamannya di Dusun 04 Bumi Terang Desa Kaliasin, Minggu (27/2). Menurutnya, bukan hanya dia seorang yang menerima beras tak layak konsumsi dari e-warung, melainkan ada juga beberapa KPM lainnya yang mendapat beras serupa. Meski begitu, hanya Kustinah yang mengembalikan beras tersebut ke e-warung untuk ditukar. \"Aku batu pertama kali dapet disini om, tadinya dapet juga tapi di Campang. Katanya om yang ada kutu sama ulatnya cuma punya saya aja, tapi saya tanya Ibu Gemblong punya dia juga ada kutunya, punya ayuk juga sama aja kutuan. Tapi nggak ada yang berani, cuman punya aku aja yang aku anterin (dipulangkan ke e-warung),\" Paparnya. \"Kalau beras bagus itukan nggak kaya bedakan gitusi om, tapi katanya beras kaya gitu banyak vitaminnya, nggak boleh dicuci berkali-kali. Padahal itu rontokan bekas kutu kan om? Kita kalo nimbun beras jugakan pasti ketara kan om? ada yang ngambang berasnya,\" Kata dia Senada, KPM Desa Kaliasin lainnya, Rohayati juga mengeluhkan hal yang sama, menurut dia, pada saat pencairan program BPNT periode sebelumnya pihaknya mengaku mendapat beras yang kualitasnya buruk dari e-warung setempat. \"Kalau kutunya nggak ada, tapi kalau dimasak itu ngembang banget gitu loh om, baunya juga apek, kadang mau makannya aja males karena baunya prengus. Kalau om nggak percaya bisa tanya sama yang dapet orang-orang sini,\" Cetusnya. Lebih lanjut kata Rohayati, video beras yang berkutu milik Kustinah itu sempat dikirim oleh salah seorang KPM bernama Sarna kepada Sekertaris Desa (Sekdes) Kaliasin, Tobari. Beberapa waktu berselang, pihak suplayer CV. Baja mendatangi kediaman Kustinah untuk memastikannya. \"Tapi ngakunya bukan dari pihak suplayer om, ngakunya wartawan TV, sama satu lagi pakai baju KPK,\" Imbuhnya. Disisi lain, Direktur CV. Baja Handrianto Basuki menyebut bahwa adanya video beras berkutu serta terdapat ulat itu menurutnya hanya pengakuan sepihak salah satu KPM. Pasalnya, begitu mendapat informasi tersebut, pihaknya langsung kroscek ke beberapa KPM. \"Kita langsung turun kroscek ke rumah beberapa KPM. Kami datang ke seputaran rumah pak Udin Jatilan, Kampung Sawah mereka bilang bagus semua. Saya kerumahnya Ibu Kus yang bilang ada belatungnya itu, begitu saya tanya berasnya dimana katanya berasnya sudah dikembalikan,\" Ucapnya. Pria yang akrab dengan sapaan Andre ini mengatakan, persoalan ini kemungkinan dipicu adanya unsur kesengajaan yang tujuannya ingin merusak citra nama baik CV. Baja. \"Kesimpulan kami sementara, diduga ada permainan atau sengaja membuat keruh suasana, karena e-warung dan saya selaku suplayer selalu bilang ketika ada barang yang kurang bagus, secepatnya bilang dan pasti kita ganti,\" Imbuhnya. \"karena saya membelinya di pabrik, juga beli dengan barang bagus. Ketika nggak bagus ya saya komplain dong dan pabrik juga komitmen siap mengganti ketika ada barang yang kurang bagus. Mungkin itu sementara klarifikasi dari kami,\" Tutupnya. (rif)

Sumber: