Kerabat Aparat Desa Kalirejo Siap Mundur dari KPM
PALAS - Pemerintah Desa Kalirejo, Kecamatan Palas mulai akan memberikan pendampingan kepada masyarakat mampu yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat bantuan sosial dari pemerintah. Termasuk istri kepala desa dan sekretaris desa yang sempat mencuat lantaran menerima bantuan sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai beberapa hari lalu, juga akan mundur secara mandiri. Kepala Desa Kali Rejo Budiyono mengatakan, pemerintah desa juga akan ikut memberikan pendampingan kepada sejumlah masyarakat mampu yang masih menjadi KPM bantuan sosial agar bisa mundur secara mandiri. Termasuk istrinya dan istri sekretaris desa juga siap mundur dari KPM BPNT atau program sembako. \"Yak kita akan memberikan pendampingan kepada KPM yang sudam mampu agar bisa mengundurkan diri secara mandiri. Termasuk istri saya dan istri sekdes juga siap mengundurkan diri secara mandiri,\" kata Budi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (2/3) kemarin. Budi juga tak menepis selain istrinya, sebagian besar perangkat desa juga menajadi penerima bansos dari pemerintah. Mulai dari BPNT, PKH, hingga BST. Budi menjelaskan, hal ini disebabkan pada saat pengusulan bantuan semua masyarakat dimasukan ke dalam data pegajuan. \"Pengajuan ini pas gencar gencarnya Covid-19, jadi semua data masyarakat kita masukan agar bisa menerima bantuan. Pengajuannya juga langsung ke Dinas Sosial, waktu Pak Dul Kahar Kadisnya. Dan baru baru ini keluarnya,\" sambungnya. Budi juga telah memberikan imbauan kepada perangkat desanya yang menjadi KPM bansos untuk mundur secara mandiri. Hal itu disampaikan Budi pada saat Musyawarah Desa Khusus (Musdessu) penertapan KPM BLT Dana Desa, Rabu (2/3) lalu. \"Semua perangkat desa sudah kita imbau kemarin. Semua perangkat desa dan masyarakat mampu agar bisa mundur mandiri. Kalau tidak mau, nanti datanya akan kita hapus dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau SIKS-NG,\" pungkasnya. Salah satu warga setempat juga mengamini bahwa istri kepala desa, Lisdayanti dan istri sekretaris desa Siti Aliman menjadi penerima bantuan BPNT pada tahun ini. \"Iya benar istri sekdes dan kades dapat bantuan. Ada namanya keduanya ada di daftar KPM , alamat juga benar alamat pak kades dan pak sekdes,\" kata narasumber yang enggan menyebutkan namanya itu, Senin (28/2) kemarin. Padahal, kata narasumber ini, masih banyak masyarakat minskin yang tak menerima bantuan dari pemerintah. \"Istri kades dapat bantuan padahal masih ada masyarakat yang lebih membutuhkan. Karena pada saat input data pengajuan data masyarakat digelondong, mana yang masyarakat miskin dan yang terdampak Covid-19. Itu kan bantuannya ada BPNT dan PKH untuk marga tak mampu, BST dan BLT DD untuk terdampak Covid-19. Ada yang punya mobil masih dapat,\" sambungnya. Sekretaris Desa Kalirejo Amrudin juga tak menampik bahwa, istrinya dan istri kades menjadi penerima bantuan BPNT tahun ini. \"Iya istri saya dan pak kades dapat bantuan BPNT. Ini pengambilan yang pertama, baru jadi KPM tahun ini,\" ujarnya. Amrudin juga menuturkan, hal ini terjadi pada saat pengajuan bantuan semua data masyarkat di input, terkecuali PNS. Sebab semua masyarakat desa dimasukan terdampak Covid-19. \"Kita enggak paham mana yang untuk masyarakat miskin dan terdampak Covid. Yang penting emua data masyarakat kita masukan ke pengajuan kecuali yang PNS. Saya juga siap kalau istri saya di suruh mundur,\" ujarnya. Sementara itu Pendamping BPNT Kecamatan Palas Rohmawati juga tak menampik, bahwa istri kepala desa dan kesdes Kalirejo menjadi penerima bantuan BPNT. Dirinya juga akan meberikan pendampingan, agar istri perangkat Desa Kalirejo itu. \"Belum kita konfirmasi langsung ke kadesnya, sebab sampai saat ini belum bisa dihubungi, belum aktif nomor HPnya. Saya akan memberikan pendampingan agar ke dua orang ini bisa mengundurkan diri secara mandiri,\" pungkasnya. (vid)
Sumber: