Minyak Goreng Terus Diuplay kok Susah Didapat?

Minyak Goreng Terus Diuplay kok Susah Didapat?

KALIANDA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lampung Selatan langsung menyalurkan minyak goreng murah ke seluruh kecamatan. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Hal ini ditegaskan Kepala Disperindag Lamsel, Drs. Intji Indriati saat diwawancarai sejumlah awak media di Aula Sebuku Rumah Dinas Bupati Lamsel, Rabu (2/3) lalu. Menurutnya, kegiatan operasi pasar murah (OPM) minyak goreng tidak lagi dilakukan oleh pemerintah daerah. Sebagai gantinya, pihaknya telah langsung menyalurkan minyak goreng murah ke setiap kecamatan. “Sekarang sudah level 3 (PPKM) kita harus punya inovasi punya kreatifitas yang penting tupoksi kita harus jalan tapi tidak menimbulkan hal-hal yang beresiko. Saya sudah lapor dengan pak Bupati dan pak Bupati menyetujui. Ini adalah program dari pak Bupati untuk bisa memberikan kenyamanan kepada warga bahwa pemerintah ada dan hadir untuk masyarakat,” kata Intji. Dia mengungkapkan, penyaluran minyak goreng murah dengan harga Rp12.500 itu telah dilaksanakan pihaknya sejak 25 Februari 2022 lalu. Teknisnya, dengan langsung mengirim ke kecamatan kemudian pihak kecamatan menyalurkan langsung ke desa-desa. “Kemarin itu Kecamatan Penengahan 1.200 liter, Kecamatan Palas 100 dus, Way Panji 100 dus, kemudian Kecamatan Penengahan lagi 100 dus. Kemudian dilakukan penyaluran di Kecamatan Jati Agung dan Natar untuk minyak curah hampir 5.000 liter untuk masing-masing kecamatan,” terangnya. Disamping itu, lanjutnya, pihaknya akan terus mengupayakan ketersediaan minyak goreng ke masyarakat dengan menggandeng pihak-pihak perusahaan.  “Ya, selama nanti masih ada permintaan dan kami masih bisa fasilitasi perusahaan yang bisa distribusi kepada kami. Selama stok ada dan kebutuhan pasar masih bisa kami akomodir,” lanjutnya. Masih kata Intji, pihaknya pun telah berupata memberikan minyak goreng murah kepada UMKM dengan menyalurkan langsung beberapa waktu lalu. “Sudah kami lakukan juga pendistribusian kepada UMKM di Lamsel per tanggal 25 Februari 2022 melalui komunitas,” tandasnya. Mantan Kepala BPKAD Lamsel ini meminta, supaya masyarakat tidak panik ketika persediaan minyak goreng menipis. Karena, pihaknya akan terus berupaya menyediakan minyak goreng murah di tengah masyarakat. “Don’t panic buying. Jangan panik untuk membeli, menumpuk seolah-olah sepertinya ini keadaan nggak ada penstabilan harga oleh pemerintah. Pemerintah sudah banyak melakukan langkah-langkah terutama di Lampung. Insyaallah Lampung akan menjadi prioritas khusus karena kita tahu di Lampung ini banyak kelapa sawit dan perusahaan-perusahaan,” pungkasnya. Berbanding terbalik dengan keterangan Disdagperin Lamsel, masyarakat di sejumlah kelurahan justru masih saja susah untuk mendapat minyak goreng Rp 12.500 tersebut. Ibu-ibu di Jati Indah, Kelurahan Way Urang misalnya. Mereka mengaku masih kesulitan mendapat minyak murah tersebut. Kalaupun menemukan minyak goreng di warung-warung terdekat, harganya masih tidak masuk akal. “ Kalau lihat berita sih katanya sudah dikirim ke tiap kecamatan, tetapi kami para ibu-ibu di komplek jati indah hingga komplek Serambi Sumatra masih juga susah dapat minyak itu. Kalaupun tersedia di warung harganya masih mahal. Sementara di alfamart yang katanya tiga dus per hari, kami juga belum pernah dapat,” keluh ibu-ibu di Kelurahan Way Urang.(idh)

Sumber: