Petani Cengkih Kini Mengeluh

Petani Cengkih Kini Mengeluh

KALIANDA - Petani cengkih mulai mengeluh. Alasannya karena harga jual cengkih yang dinggap terlalu murah. Harganya saat ini berada di sekitaran angka Rp135 ribu. Meski demikian, harga itu masih jauh dari angka yang diharapkan oleh petani. Sebab, cengkeh saat ini bisa dikatakan langka. \"Barangnya susah, kita ngambil cuma seadanya,\" ujar Hadi, salah satu petani cengkeh asal Kecamatan Kalianda, Senin (7/3/2022). Dari sekian banyak batang yang ada di perkebunannya, lanjut Hadi, hanya beberapa saja yang berbuah. Menurut dia, minimnya hasil cengkeh memang dipengaruhi oleh faktor yang belum musim. Tetapi, yang menjadi keluhan adalah harga jual cengkeh di pasaran seperti sekarang. \"Kalau harga sebetulnya naik dari sebelumnya. Tapi biasanya barang langka itu lumayan harganya, ini mah enggak,\" katanya. Rilsa, petani cengkeh lainnya, mengatakan kalau dirinya terpaksa menjual cengkeh yang sudah kadung dipetik dari batang. Walau sebetulnya bisa saja petani menahan untuk menjual bahan baru rokok itu, dan menyimpannya jangka waktu yang lama. Namun faktor ekonomi jadi kendalanya. \"Gimana pun juga dapur harus tetap ngebul. Makanya kita jual-jual saja, yang penting ada pemasukan walau harganya kurang sesuai,\" katanya. Dia berharap pemerintah bisa mempedulikan nasib petani cengkih yang mengeluhkan harga jual yang kurang sesuai. Harapan ini muncul karena petani yakin pemerintah bisa membantu mengatasi persoalan harga yang ada di pasaran saat ini. (rnd)

Sumber: