Siapkan 2 Juta Liter Minyak Goreng

Siapkan 2 Juta Liter Minyak Goreng

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus berupaya meningkatkan produksi minyak goreng di Lampung agar dapat menghindari kelangkaan saat ini. Sebanyak 2 juta liter minyak goreng pun dipersiapkan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di Lampung. Hal ini diungkapkan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi Selasa (8/3). \"Saya sudah panggil pabrikan minyak goreng agar ada solusi. Saya ingin minyak goreng kita ini stabil. Nanti akan ada 2 juta liter masuk Lampung. Tapi saya ingatkan untuk tidak boleh ada (minyak goreng) yang keluar Lampung,\" ungkap Arinal. Di tambahkan, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, di mana dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng di Lampung sebanyak 600 ribu liter per hari, Pemprov berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan bahwa akan mengirimkan 2 juta liter per minggu melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). \"Iya saya sudah diinfokan bakal ada alokasi 2 juta liter per minggu dari Sinar Mas, ini penugasan oleh Kemendag ke PT PPI. Sehingga yang distribusi minyaknya melalui PPI. Sebanyak 2 juta liter itu merupakan DMO milik PT Sumber Indah Perkasa (SIP),\" beber Elvira yang ditemui di ruangannya, Selasa (8/3). Selanjutnya, minyak goreng curah tersebut ada yang di distribusikan langsung PT PPI sebanyak 200 ton atau 200 ribu liter minyak goreng curah ke masyarakat. Sementara sisanya sekitar 1800 ton atau sebanyak 1.800.000 liter di distribusi melalui berbagai perusahaan minyak goreng di Lampung untuk dilakukan pengemasan seperti PT Tunas Baru Lampung, Domus Jaya, PT Asia Menara Perkasa dan CV Sinar Laut. \"Hal itu merupakan kebijakan Pak Gubernur pada perusahaan yang memiliki karyawan sehingga dapat terus berjalan produksi nya sehingga bisa kerja bergaji tidak ada PHK. Maka kami minta PPI bekerjasama dengan produsen agar bisa terus berjalan perusahaan,\" beber Elvira Namun, Elvira mengatakan Gubernur memberikan catatan penting dalam upaya memenuhi kekurangan pasokan minyak goreng di Lampung. \"Tapi, Minyak goreng tidak boleh keluar dari Lampung, pak Gub minta aparat untuk mengawasi minyak goreng jangan sampai keluar pelabuhan Bakauheni dan provinsi lain yang berbatasan dengan Lampung,\" katanya. Selain itu, tidak boleh ada bundling, beli minyak dengan produk lain karena minyak tengah dibutuhkan masyarakat. Melainkan, harus sesuai HET 14 ribu per liter kemasan, curah Rp11.500. Namun Elvira juga mendorong PT PPI menyasar ke pelaku UMKM di Lampung. \"Saya minta PPI fleksibel kalau ada sentra UMKM butuh minyak ya kalau butuh PPI disitu, tapi harganya konsumen Rp11.500, kalau pengecer kan Rp10.500,\" tambahnya. Tidak hanya Sinar Mas, PT Louis Dreyfus Company (LDC) juga siap menambah pasokan minyak goreng ke Lampung. Dari empat bulan lalu hanya 100 ton per bulan, kini bakal menjadi 1250 ton per bulan yang akan berlangsung selama 4 bulan. \"Jadi setelah perusahaan mengirimkan DMOnya akan didata. Agar data itu bisa menjadi bahan salah satu syarat perusahaan Eksportir melakukan ekspor CPO DMO,\" tandasnya. (rma/rnn)

Sumber: