Depresi, Lansia Nekat Nyemplung Sumur 27 Meter

Depresi, Lansia Nekat Nyemplung Sumur 27 Meter

SRAGI – Lansia warga Dusun Sumber Wangi, Desa Margajasa, Kecamatan Sragi ditemukan tewas dalam sebuah sumur dengan kedalaman 27 meter,  Minggu (13/3) kemarin. Poniman, pria 60 tahun itu nekat mengakhiri hidupnya dengan masuk ke dalam sumur diduga depresi, lantaran menderita penyakit komplikasi bertahun-tahun. Kepala Dusun Sumber Wangi Erwin mengatakan, peristiwa yang sempat membuat geger warga ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Kejadian bermula istri korban, Sopiatun yang tak menemukan sang suami di rumah pada pukul delapan pagi. “Sepulang berdagang di Pasar Sukapura korban sudah enggak ada di rumah. Kemudian istrinya melakukan pencarian, setelah satu jam tak menemukan korban, sang istri langsung menuju sumur yang ada di belakang rumahnya karena merasa curiga sang suami masuk dalam sumur,” kata Erwin memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu Siang kemarin. Curiga sang suami berada di dalam sumur, Sopiatun pun langsung memberikan laporan kepada aparatur desa setempat. Kemudian, kata Erwin pihaknya langsung mengajak warga untuk melakukan evakuasi. “Setelah mendapat laporan sayang langsung membawa orang yang memang biasa kerja menggali sumur untuk melakukan evakuasi. Dan saat dicek korban memang ada di dalam sumur sedalam 27 meter tersebut,” sambungnya. Kepala Desa Margajasa Alek Sansu menuturkan,  depresi  akibat penyakit komplikasi yang tak kunjung sembuh tersebut juga telah mengganggu kondisi mental korban. Sebab, kata Alek, sebelum meninggal korban juga kerap mengamuk tanpa sebab. Bahkan, korban juga sempat ingin membakar rumahnya sendiri. “Kondisi mental korban juga sudah terganggu, ingatannya juga sudah berkurang. Korban tinggal bersama sang istri dan anak bungsunya yang menderita tuna rungu. Biasanya saat istri kepasar pak Poniman ini dikunci didalam kamar karena kerap mengamuk tanpa sebab.  Namun hari ini sang istri lupa untuk mengunci kamar,” kata Alek. Proses evakuasi korban, terang Alek, juga sempat memakan waktu cukup lama. Hal ini disebabkan selain kondisi yang dalam sumur  berdiameter sempit, juga terdapat gas beracun di dalam sumur. Proses evakusasi ini juga dibantu oleh jajaran Polsek Sragi dan Puskesmas Rawat Inap Sragi. “Proses evakuasi jasad korban cukup sulit,sampai menurunkan satu tabung oksigen dari Puskesmas untuk membantu pernapasan di dalam sumur.  Proses evakuasi memakan waktu sekitar dua jam, dari jam 9 sampai jam 11 siang,” ucapnya. Alek juga menjelaskan, pihak keluarga korban juga telah menerima musibah tersebut. Korban juga langsung dimakamkan tanpa proses visum. “Keluarga korban juga sudah menerima musibah ini. Setelah evakusasi jenazah korban langsung dimakamkan,” pungkasnya. (vid)

Sumber: