Disnak Pastikan Stok Daging dan Telur di Lamsel Aman, Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H
KALIANDA– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lampung Selatan memastikan stok daging sapi, daging ayam dan telur aman saat menghadapi bulan suci ramadhan dan hari raya idul fitri 1443 H tahun ini. Berdasarkan catatan petugas dari dinas yang mengurusi soal peternakan dan kesehatan hewan di kabupaten gerbang krakatau ini, untuk daging sapi tercatat surplus sebanyak 241 ton, daging ayam ras surplus 1.106.780 Kilogram, dan telur ayam ras surplus 37.225.440 butir. Kepala DPKH Lampung Selatan Ir. Rini Ariasih, M.M menjelaskan suplai daging sapi di Lamsel mencapai 251,5 ton dan sapi siap potong sebanyak 1.863 ekor, sementara untuk tingkat konsumsi masyarakat sampai dengan bulan Maret 2022 hanya berkisar 10,5 ton perbulan. \"Dengan adanya estimasi jumlah konsumsi daging sapi tersebut, maka stok ketersediaan daging sapi sampai sekarang ini masih tersisa sebanyak 241 ton,\" ujar Rini Ariasih kepada Radar Lamsel, Rabu (23/3). Adapun untuk suplai daging ayam, lanjut Rini, tercatat sebanyak 1.598.692 kilogram, sementara untuk tingkat konsumsi masyarakat baru mencapai 491.912 kilogram perbulan. Artinya untuk daging ayam pun mengalami surplus sebanyak 1.106.780 kilogram. Lalu untuk suplay telur ayam ras, tambah Rini, pada tahun ini mencapai sebanyak 47.960.730 butir dengan tingkat konsumsi masyarakat yang baru mencapai 10.735.290 butir perbulan. \"Dengan adanya catatan tersebut, maka kami pastikan stok daging sapi, daging ayam potong, dan telur ayam ras di Lampung Selatan aman saat menghadapi bulan ramadhan dan idul fitri di tahun ini,\" kata Rini Ariasih. Diungkapkannya, dengan banyaknya stok yang aman tersebut, tentunya akan membuat harga daging sapi, daging ayam dan telur di pasaran menjadi tetap stabil disaat menghadapi bulan ramadhan dan idul fitri nanti. \'Kalau harga di pasaran sementara ini masih normal seperti telur dijual pedagang Rp22 ribu sampaidengam Rp24 ribu perkilo, daging sapi Rp130 ribu sampaidengan Rp135 ribu per kilogramnya, dan daging ayam dijual seharga Rp35 ribu sampaidengan Rp40 ribu perkilogram,\" ungkap Rini. Rini pun tidak menampik akan adanya peluang kenaikan harga selama masa ramadhan dan idul fitri. Menurutnya, kenaikan itu biasanya akan terjadi pada H-3 hingga H+3 dengan kenaikan berkisar antara 10 persen hingga 20 persen. \"Kenaikan harga itu bukan dikarenakan ketiadaan stok, tetapi memang sudah menjadi tradisi di pasaran setiap tahun,\" terangnya. Dinas peternakan, tambah Rini, akan melakukan pemantauan secara terjadwal di lapangan guna mengantisipasi terjadi kenaikan harga daging sapi, daging ayam, dan telur ayam yang berlebihan. \"Dengan adanya pemantauan secara terjadwal ini, diharapkan para pedangang tidak menaikan harga jualnya secara berlebihan. Kami pun akan mengimbau kepada para peternak dan juga penyuplai daging sapi, daging ayam dan telur ayam untuk tidak ikut-ikutan menaikan harga jual,\" pungkasnya. (IWN)
Sumber: