Harga Sembako Diklaim Stabil

Harga Sembako Diklaim Stabil

KALIANDA – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Lampung Selatan menyebutkan harga kebutuhan pokok di awal Bulan Ramadhan 1443 Hijriah masih relatif stabil. Hal ini diketahui berdasarkan sejumlah laporan dari jajaran yang masuk setiap harinya. Meski demikian, pihaknya tidak menampik terdapat sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Namun masih diambang batas kewajaran dan stoknya masih cukup aman. Plt. Kepala Disdagperin Lamsel, Hendra Jaya mengakui, jika terdapat beberapa kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan. Seperti komoditas daging sapi, bawang dan sebagainya. “Kalau dari laporan sih ada kenaikan. Tapi bisa kita sebutkan relatif stabil. Karena memang stok nya juga cukup aman. Yang naik itu daging sapi jadi dari Rp130 ribu menjadi Rp140 ribu dan Bawang naik Rp2 ribu per kilogramnya,” ungkap Hendra Jaya saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Rabu (6/4) kemain. Pihaknya mengklaim, kenaikan harga BBM yang terjadi belakangan ini belum mempengaruhi terhadap kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Lampung Selatan. Hal tersebut, diperkirakan lantaran para penjual masih menjual barang dagangan dari stok yang lama. “Kalau menurut analisa begitu. Mereka menjual masih dengan harga lama karena belum belanja lagi pasca kenaikan BBM itu. Harapan kita harga kebutuhan pokok bisa terus stabil sampai hari raya nanti,” jelasnya. Namun demikian, pihaknya bakal menjadwalkan kegiatan operasi pasar murah pada saat Bulan Ramadhan ini. Namun, belum bisa dipastikan waktu dan lokasinya karena masih akan berkoordinasi dengan jajaran internal Disdagperin Lamsel. “Berhubung saya baru diperjaya pimpinan menjabat disini, maka saya akan koordinasi dulu dengan jajaran. Tetapi, yang pasti akan ada OPM apalagi ketika beberapa komoditas kebutuhan pokok mengalami lonjakan harga. Ini dilakukan pemerintah untuk membantu warganya dalam menghadapi hari raya,” pungkasnya. Disisi lain, belum genap sepekan memasuki Bulan Ramadhan 1443 Hijriah, harga daging sapi di bilangan Pasar Inpres Kalianda mulai merangkak naik. Kenaikan harga komoditas peternakan ini lantaran dipicu tingginya harga sapi dari tingkat petani. Pantauan Radar Lamsel, harga daging per kilogram nya saat ini telah menginjak Rp140 ribu. Padahal, sebelum memasuki bulan puasa harga daging sapi hanya berada di kisaran Rp130 ribu per kilogramnya. Meski harganya mengalami kenaikan, namun permintaan di pasaran masih tergolong tinggi. Bahkan, pedagang mengklaim tingkat penjualan naik di bulan Ramadhan ini. \"Iya, kalau harga eceran kami jual Rp140 ribu per kilo nya. Memang ada kenaikan dari sebelumnya sekitar Rp10 ribu. Tapi, sekarang ini bisa dibilang lumayan ramai pembeli dari pada hari biasa,\" ungkap Lili (35) kepada Radar Lamsel di lapak dagingnya, Selasa (5/4) kemarin. Menurutnya, di awal Bulan Ramadhan ini dia bisa menjual hingga 50 kilogram per harinya. Jumlah tersebut termasuk cukup tinggi ketimbang hari biasanya yang berada di kisaran 30 kilogram per harinya. \"Kalau sekarang, per lapak daging disini (Pasar Inpres\'red) bisa jualanan antara 30 sampai 50 kilogram per harinya. Kenapa kami bilang tinggi karena ini khusus pembeli eceran saja. Tidak termasuk pelanggan seperti penjual bakso yang sekarang ini masih pada libur puasa,\" terangnya. Saat ditanya apa penyebab kenaikan harga daging sapi itu, para pedagang mengaku saat ini harga beli mereka dari peternak sudah tinggi. \"Yang pasti barang nya mahal dari sapi nya juga sudah mahal makanya kami menaikkan harga,\" pungkasnya.  (idh)

Sumber: