Pedagang Intoleran Kena Teguran

Pedagang Intoleran Kena Teguran

KALIANDA - Pedagang makanan dan pengusaha rumah makan sepertinya bakal menerapkan rasa toleransi. Selasa (12/4/2022), Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) Kabupaten Lampung Selatan turun langsung ke lapangan mengimbau para pedagang memasang spanduk/kain untuk dijadikan penutup. Pedagang yang menjadi sasaran para anak buah Heri Bastian berada di sekitaran Kecamatan Kalianda. Lebih tepatnya, dari Desa Buah Berak, Kedaton, Kelurahan Kalianda, dan Kelurahan Way Urang. Dari sekian banyak tempat itu, Sat Pol-PP menemukan 10 pedagang/rumah makan tanpa penutup. Belasan personel Sat Pol-PP di bawah arahan Kabid Per UU Sat Pol-PP, Lucia Tri Widadi, S.Sos.,M.M., dan Plt. Kabid Tibum Sat Pol-PP, Mahyuddin, S.H. tidak melakukan tidak berlebihan. Mereka hanya memberikan teguran secara lisan, yaitu permintaan untuk memasang kain/spanduk untuk menutupi orang yang sedang makan. \"Lisan saja, karena dasarnya laporan masyarakat dan Perda No 3 Tahun 2020 Pasal 5 Huruf i,\" ujar Lucia, mewakili Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan, Heri Bastian, S.sos kepada Radar Lamsel. Pasal yang disebutkan oleh Lucia mengatur tentang tertib sosial. Yakni menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur, sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, nilai, dan norma dalam interaksi sosial. Kondisi teratur ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dari setiap anggota masyarakat. \"Intinya kita minta (pedagang) memakai penutup kain untuk menghormati orang berpuasa,\" katanya. Sepekan sudah bulan Ramadan berjalan. Tetapi para pengusaha rumah makan masih ada yang menunjukkan sikap intoleran. Beberapa rumah makan di sekitaran Kecamatan Kalianda secara blak-blakan tidak menutupi tempat usaha mereka dengan kain, yang biasa digunakan untuk menghormati orang-orang berpuasa. Memang tidak ada aturan yang mewajibkan rumah makan ditutup pada saat bulan Ramadan. Tetapi, setidaknya, pengusaha rumah makan tetap memiliki sikap tenggang rasa antar sesama. Sehingga antara orang yang berpuasa, dan orang yang tidak berpuasa tidak bertatapan langsung. \"Coba dikasih apa kek gitu, biar ada tutupnya. Biar enggak liat mereka makan, sekaligus menghormati yang berpuasa,\" ujar Bahim, warga Kalianda. (rnd)

Sumber: