Mahasiswa Selatan Rapatkan Barisan

Mahasiswa Selatan Rapatkan Barisan

KALIANDA Sekitar 200 mahasiswa diprediksi ikut andil aksi longmarch di Kota Kalianda pukul 14.00 WIB siang ini. Aliansi Mahasiwa Lampung Selatan itu sejalan dengan aksi Lampung Memanggil 13 April 2022. Kabar baiknya, mahasiswa Lampung Selatan yang beberapa hari terakhir mematangkan kuliah jalanan atas kebijakan-kebijakan yang tidak populis, tak mendapat intimidasi apapun dari pihak manapun. Dengan tidak adanya gangguan berarti, aksi putera-puteri kebanggaan Kalianda yang menjadi wakil alternatif menyampaikan aspirasi rakyat ini boleh jadi berjalan mulus. Sekitar 200 mahasiswa siap turun ke jalan. Sepertinya mahasiswa tidak sendirian masyarakat dan elemen yang ada di kota ini juga da yang bergabung, kata Sekum PC PMII Lampung Selatan Rigal Dama kepada Radar Lamsel, Selasa (12/4). Aparat kepolisian mesti disiagakan, sebab boleh jadi peserta aksi tersebut diluar prediksi. Sebab, jika massa aksi mencapai 500 orang. Tidak menutup kemungkinan Gedung DPRD Lamsel bakal jadi arena tumpahnya orasi gabungan BEM sekolah tinggi kabupaten ini. Kalau misalnya massa mencapai 500 orang, longmarch yang mengelilingi kota kalianda bisa bermuara di depan Gedung DPRD Lamsel. Gedung wakil rakyat yang harus mewakili suara rakyat, tandasnya. Aksi nasional 11 April 2022 menularkan semangat pergerakan di berbagai daerah. Bahkan, aksi 11 April bak pemantik jalannya aksi lanjutan mahasiswa daerah. Tak banyak mahasiswa di Lampung Selatan yang ikut demonstrasi di Jakarta kemarin. Namun sejumlah Dewan Mahasiswa (DEMA) mengonfirmasi bahwa beberapa mahasiswa asal sekolah tinggi kabupaten ini turut bersuara di gedung DPR RI. Sementara di Lampung Selatan sendiri, Aliansi Mahasiswa Lampung Selatan sedang mematangkan aksi 13 April besok. Aliansi ini bergerak atas dasar idealisme sebagai kemewahan terakhir para mahasiswa. Mereka mengajak elemen masyarakat untuk kompak bersuara. Menyuarakan sejumlah persoalan penting yang membelenggu akhir-akhir ini. Kenaikan PPn, kenaikan BBM, kenaikan bahan bahan pokok, serta isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 priode. Kendati Presiden Jokowi telah mengeluarkan pernyataan terkait pemilu 2024. Kepada Radar Lamsel, Dewan Mahasiswa (Dema) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yasba, Sandi mengatakan sejak pekan kemarin BEM yang berkedudukan di Lampung Selatan sudah menggodok dan mematangkan rencana longmarch di Kota Kalianda. Selain isu nasional, kata Sandi, isu-isu daerah pun siap disuarakan saat aksi 13 April. Kepastian itu disampaikan Sandi usai gabungan mahasiswa dari berbagai sekolah tinggi tersebut memasukkan surat pemberitahuan aksi, pada pihak berwajib. Suratnya sudah kami beritahukan ke pihak berwajib Polres Lamsel, insyaallah 13 April rencana itu siap dijalankan dan kawan-kawan mahasiswa masih terus berkonsolidasi soal ini, ujar Sandi. Sandi cs mangatakan bahwa gerakan kuliah jalanan class action tersebut murni dilatarbelakangni keresahan bersama sebagai warga negara. Karenanya gerakan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif atas setiap kebijakan pemerintah kedepannya. Sebelumnya, Ketua BEM STIE Muhammadiyah Kalianda, M. Fajar Shidiq mengamini hal tersebut. Bahkan, sampai saat ini mereka tengah berkumpul dan membahas rencana aksi yang akan diikuti oleh ratusan mahasiswa tersebut. Ya, Kami masih konsolidasi untuk aksi besok (Rabu.red). Sudah kita sepakati lima poin tuntutan demo besok. Sekarang kami masih melakukan konsolidasi guna kelancaran aksi besok, ungkap M. Fajar kepada Radar Lamsel. Dia menegaskan, tak kurang dari 200 mahasiswa dipastikan bergabung. Mahasiswa tersebut ialah bagian dari BEM STIE dan STIH Muhammadiyah Kalianda, STAI Yasba, An-Nur, IMM, PMII, Himals dan UT. Untuk sementara baru ini yang dikonfirmasi bakal ikut dalam aksi besok. Kalau harapan kami sih lebih banyak lagi mahasiswa yang bisa bergabung untuk menyuarakan aspirasi masyarakat besok, tegasnya. Lebih lanjut dia mengatakan, aksi unjuk rasa itu tidak di fokuskan orasi di satu titik. Melainkan, bergerak atau longmarch dari suatu tempat ke tempat yang lain. Ini sedang kami bahas titik kumpul nya. Rencananya, akan kami mulai dari titik kumpul di Dermaga Bom Kalianda lalu bergerak atau longmarch. Kita tidak fokus di satu tempat tapi mobile, pungkasnya. Ketua PC PMII Lampung Selatan Yusuf Kurniawan menuturkan aksi moril tersebut dilakukan sebagai bentuk menyadarkan rakyat dan elit politik. Yusuf berharap element yang ada di Kabupaten ini dapat ikut andil menyampaikan kesengsaraan dan kegundahan rakyat selama ini. Kami tentu berharap element di Lamsel dapat ikut menyuarakan jeritan rakyat, harga-harga melambung tinggi tetapi muncul isu perpanjangan masa jabatan presiden. Maka kami mahasiswa memutuskan untuk aksi, ujar pentolan PMII Lampung Selatan ini. Hal serupa dikatakan Gubernur BEM FMIPA Unila M Ikhsan Habibi yang menyebutkan jika pihaknya tidak ada yang ikut dalam aksi tersebut. \"Ga ada, kita justru sedang fokus untuk aksi tanggal 13 nanti di Lampung, dan dari kami tidak ada yang ke Jakarta,\" ungkapnya. Berbicara mengenai aksi tanggal 13 yang juga masih berhubungan dengan gerakan di Jakarta, Ikhsan mengaku jika pihaknya masih melakukan persiapan terkait tidak tegasnya Presiden Jokowidodo menentang kepemimpinan tiga periode. \"Masih membangun dan mengumpulkan elemen terkait, kita belum tahu berapa jumlah masanya tapi karena ini keresahannya bersama harapanya masyarakat juga ikut turun bersama menyuarakan pendapat,\" ujarnya. Menurutnya, aksi ini direncanakan akan diikuti oleh seluruh  BEM yang ada di Provinsi Lampung. \"Banyak, untuk BEM se-Lampung sudah banyak yang ikut bùkan hanya dari Unila saja, elemen masyarakat juga,\" tandasnya. (idh/red

Sumber: