Pelajar yang Diamankan Bantah Ikut Demo

Pelajar yang Diamankan Bantah Ikut Demo

Puluhan siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang dicurigai hendak ikut demonstrasi di depan Kantor Gubernur Lampung dan DPRD turut diamankan untuk mengantisipasi adanya kericuhan. Belasan siswa-siswa itu diamankan di Polda Lampung. Namun tidak ditemukan senjata tajam di dalam tasnya. Para siswa-siswa ini ada berasal dari Tanjung Bintang dan Pringsewu. Para siswa-siswa ini dari siang hingga sore hari ini ada sekitar 50 pelajar yang diamankan. Dan mereka pun saat ini sedang dalam pendataan. Namun para pelajar-pelajar ini mengelak ketika ditanya mereka akan menggelar aksi demo. Polda Lampung angkat bicara terkait puluhan pelajar yang diamankan, ketika sedang ada aksi unjuk rasa oleh mahasiswa se-Lampung, di Gedung DPRD Lampung dan Kantor Gubernur, pada Rabu (13/4). Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menuturkan, bahwa para pelajar itu bukan diamankan. Melainkan dibina agar tak berbuat yang tak diinginkan ketika adanya aksi unjuk rasa itu. \"Jadi kita bina dan data. Agar mereka jangan sampai melakukan perbuatan yang tak diinginkan. Tadi juga kita amankan di Mapolda lama,\" katanya. Menurut Pandra, pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, agar para pelajar ini harus melaksanakan pelajaran tatap muka. \"Nah (yang diamankan) itu diketahui masih diluar dan tak sedang mengikuti pelajaran. Maka itu kita lakukan pendataan. Dan panggil orang tuanya. Agar mereka (orang tua) tahu bahwa anak-anaknya ini tidak sekolah,\" kata dia. Untuk itu pun dirinya meminta agar orang tua berperan penting. Agar mengawasi anak-anaknya. Terutama yang sedang belajar. \"Tak ada yang ditahan kok. Cuma ada pendataan saja,\" ungkapnya. (rnn)

Sumber: