Anak Krakatau Belum Stabil

Anak Krakatau Belum Stabil

RAJABASA - Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) periode tahun 2022 sukar ditebak. Kadang gunung berapi sarat akan sejarah ini berhari-hari, bahkan sampai berminggu-minggu tidak erupsi. Tetapi setelah mulai erupsi lagi, aktivitasnya terus berlanjut meski tak setiap hari. Misalnya pada Senin (18/4/2022), Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak 7 kali. Aktivitas dengan tekanan tinggi yang membuat material padat terlontar ke angkasa itu terjadi sejak pagi, hingga sore hari. Jika dihitung dengan waktu, erupsi 7 kali itu terjadi selama hitungan 12 jam. Erupsi pada Senin itu juga agak berbeda. Tinggi asap kelabu yang dikeluarkan dari tubuh Gunung Anak Krakatau mencapai 2.000 meter. Kondisi serupa sebetulnya pernah terjadi juga pada 5 Februari 2022 lalu.  Saat itu GAK mengalami 7 kali letusan, dari hasil pengamatan asap setinggi 300 - 2.000 meter. \"Hari (Selasa\'red) ini tidak ada laporan erupsi,\" ujar Kepala Pos Pemantau GAK Hargopancoran, Andi Suwandi, saat dihubungi Radar Lamsel, Selasa (19/4/2022). Laporan aktivitas gunung api, waktu pengamatan pukul 00.00 - 24.00 WIB, periode 18 April 2022, menyebut status meteorologi Gunung Anak Krakatau cuacanya cerah, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya. Suhu udara 26.6-32.1 °C dan kelembaban udara 40-46 %. Laporan visual gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Ada 7 kali letusan dengan tinggi 600-2000 m dan warna asap kelabu dan hitam. Bisual dari cctv jelas, teramati asap putih-coklat-kelabu intensitas sedang-tebal tinggi lk 50-200m. Status ombak laut tenang. Hingga pukul 16.49 WIB, Selasa kemarin, belum ada erupsi lagi yang keluar dari tubuh Gunung Anak Krakatau. Masuk diminta tidak mendekati radius sepanjang 2 kilometer dari gunung berapi itu. (rnd)

Sumber: