Cuaca Terik Menyengat hingga Pekan Depan
Pesan IDI: Minum yang Cukup dan Konsumsi Vitamin C
KALIANDA - Kondisi cuaca dalam beberapa hari terakhir terasa amat terik. BMKG pun angkat bicara mengenai hal tersebut. Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia ini memaparkan penjelasannya. Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 1 – 7 Mei 2022 berkisar antara 33 - 36.1 °C. Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut dipicu oleh beberapa hal. Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang. Kondisi yang demikian menyebabkan cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi. Lalu dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari. Suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas atau dikenal dengan Heatwave. Itu merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut yang suhu maksimum hariannya lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C atau lebih. Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian. \"33 derajat rata-rata suhu siang di Lampung,\" ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, S.Kom.,M.Si saat dihubungi Radar Lamsel, Selasa (10/5/2022). Kewaspadaan kondisi suhu panas/terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei. Dengan kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi stamina dengan kecukupan cairan tubuh. Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya. \"Sampai sepekan ke depan kita prakirakan masih, dan sekarang ini memang kondisi di Lampung sudah memasuki musim kemarau,\" katanya. Warga Kalianda mengaku suhu panas masih saja membekas hingga malam hari sejak beberapa hari terakhir. Warga menduga akan turun hujan namun prediksi tersebut meleset. “ Gerahnya sampai malam hari, badan terasa lengket walau sudah mandi. Biasanya mau hujan tetapi sampai pagi hari hujan tidak turun,” ucap Rudi (38) warga Kelurahan Way Urang. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Lampung Selatan dr. Wahyu Wibisana mengingatkan warga untuk mengurangi aktivitas diluar rumah di tengah cuaca panas yang diatas rata-rata tersebut. “ Tak perlu panik, karena fenomena ini biasa terjadi. Namun jagan pula meremehkan. Intinya tetap jaga cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup dan mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin c,” kata dokter Wahyu. Pentolan IDI kabupaten ini mengatakan bahwa suhu panas dapat menyebabkan dehidrasi jika seseorang terus beraktivitas diluar rumah tanpa mengganti cairan tubuh yang hilang. Risiko terberatnya, dapat menyebabkan halusinasi jika sampai cairan dalam tubuh tidak segera tergantikan. “ Bisa halusinasi kalau waterlose nya tidak cepat diganti. Maka minum yang cukup dan konsumsi buah yang bervitamin c untuk terhindar dari risiko terburuk. Tetap jaga imunitas, apalagi BMKG bilang cuaca terik diperkirakan hingga pertengahan bulan ini. jangan panik dan jangan pula meremehkan,” begitu pesan IDI untuk masyarakat Lampung Selatan. (rnd)Sumber: