CJH Panik, Daftar Tunggu Molor

CJH Panik, Daftar Tunggu Molor

Kemenag Lamsel Belum Tahu Penyebabnya

KALIANDA – Daftar tunggu keberangkatan calon jamaah haji (CJH) yang terus-menerus molor menjadi keluhan bagi calon jamaah. Sebab, informasi pada aplikasi Haji Pintar mereka yang mendaftarkan diri untuk pergi ke Tanah Suci yang terus menerus molor dari perkiraan tahun. Bahkan ada calon yang menunggu hingga 45 tahun lamanya untuk bisa berhaji. Kondisi ini sebenarnya sudah diketahui oleh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Lampung Selatan. Bahkan, tak sedikit para calon jamaah yang melakukan komplain karena jadwal keberangkatan yang terus berubah-ubah setelah di cek melalui aplikasi tersebut. Ironisnya Kemenag belum solutif atas kecemasan calon jamaah yang terus-menerus dirundung kecemasan. Apalagi bagai para calon jamaah yang usianya sudah tidak muda lagi, mereka cemas bukan main. Kepala Urusan Haji Kemenag Lamsel, Marwiyah membenarkan kondisi tersebut. Namun, dia meminta masyarakat tidak panik karena jadwal keberangkatan yang berubah-ubah tersebut. “Kami memang belum tahu secara pasti apa penyebabnya. Tetapi, kemungkinan besar itu hanya terkendala jaringan di aplikasi itu sendiri. Tapi itu kemungkinan lho ya, belum bisa kita pastikan. Sebab, setahu saya bahkan ada calon jamaah yang harus menunggu sampai 45 tahun lagi untuk bisa pergi haji kalau melalui aplikasi itu,” ungkap Marwiyah saat dikonfirmasi Radar Lamsel via sambungan telepon, Rabu (11/5) kemarin. Apakah ada permainan operator yang mengatur soal keberangkatan haji tersebut, Marwiyah menampiknya. Sebab, hal itu secara terang-terangan diatur melalui aplikasi dengan sistem komputerisasi. “Tidak bisa mau dimainkan oleh operator dan tidak mungkin. Karena aplikasi ini digunakan oleh seluruh Indonesia. Saya sendiri juga tidak percaya jika daftar waiting list nya sepanjang itu. Karena kalau melihat pendaftar yang masuk juga tidak membludak dan masih standar. Paling satu bulan nya hanya satu dua orang yang mendaftarkan haji,” tegasnya. Dia meyakini, kondisi ini terjadi akibat gangguan jaringan pada aplikasi tersebut. Atau, hanya terjadi maintenance pada aplikasi yang digunakan untuk keberangkatan haji. “Seperti kita tahu bersama setiap aplikasi digital kan ada maintenance jaringan. Kemungkinan itu juga ada masalah di jaringannya makanya berubah-ubah. Tapi masyarakat tidak perlu khawatir dan panik. Apalagi kondisi sekarang ini kita tidak tahu kuota CJH yang akan diberangkatkan,” lanjutnya. Meski demikian, pihaknya belum mau melakukan konfirmasi ke Provinsi ataupun pusat mengenai kondisi tersebut. Meskipun sejauh ini sudah banyak masyarakat yang komplain soal lamanya daftar tunggu keberangkatan haji. “Sepanjang ini kami belum melakukan konfirmasi ke provinsi dan pusat meskipun sudah banyak jamaah komplain. Setelah keberangkatan haji tahun ini akan kita konfirmasi mengenai masalah ini. Mudah-mudahan ada jawaban dan solusinya,” pungkasnya. Calon jamaah di Lampung Selatan tentu saja tak setuju dengan kalimat penenang yang disampaikan Kemenag Lamsel, untuk tetap tenang dan tak panik. Para calon menilai Kemenag harus memperjelas hal tersebut sebelum berkata untuk tidak panik. “ Diperjelas dulu apa musababnya, jangan bilang untuk tidak panik sementara alasan terus menerus molor jadwal itu karena apa?. Kalau sudah ketahuan sebabnya silahkan bilang untuk tidak panik,” kata salah satu calon jamaah yang mengaku prediksi keberangkatan hajinya terus menerus berubah menjadi lebih lama lagi. Calon lainnya juga sama, mayoritas psikis mereka terusik melihat kemunduran prediksi tahun keberangkatan haji yang molor. Mereka bingung lantaran tidak ada penjelasan konkrit yang masuk akal atas problem tersebut. “ Kami berharap diberi kejelasan, karena kami juga membayar untuk beribadah haji, kecuali kalau gratis maka tentu kami tidak akan sepanik sekarang ini, apalagi usai semakin bertambah. Iya kalau usianya sampai tapi tidak didukung dengan fisik yang kuat lagi. Lebih parah lagi kalau usianya tak sampai karena jadwal tahun keberangkatan terus menerus mundur dan berubah-ubah,” keluh warga Kecamatan Kalianda kepada Radar Lamsel. (idh)

Sumber: