Kades Canggung Bantah Jalan Latasir Miskin Aspal

Kades Canggung Bantah Jalan Latasir Miskin Aspal

KALIANDA – Kepala Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa Mahyudin membantah tuduhan masyarakatnya yang menyebutkan pembangunan jalan latasir didesanya miskin aspal. Dia justru memastikan aspal yang digunakan cukup banyak bahkan sampai sisa sebanyak dua drum yang saat ini masih disimpan didesa. Bantahan ini disampaikan Mahyudin kepada Radar Lamsel yang berkunjung ke Graha Pena Lamsel –markas Harian Radar Lamsel di Jalinsum KM 56 – 57 Kalianda, kemarin. “Jadi dua drum yang sisa itu bukan mau saya selewengkan. Tetapi kelebihan aspal. Masih ada kok barangnya (aspal) nya didesa,” kata Mahyudin. Dia mengungkapkan pembangunan jalan latasir didesanya merogoh anggaran sebesar Rp 118 Juta. Anggaran itu dialokasikan dari dana desa (DD) tahun 2016. Dari penyusunan anggaran telah dianggarkan pembelanjaan aspal sebanyak 8 drum. Namun dalam realisasi pembangunan aspal yang digunakan hanya sebanyak 6 drum. “Masyarakat yang mengerjakan. Dengan enam drum sudah cukup. Jadi ada lebih dua drum. Kami simpan untuk pembangunan peningkatan jalan onderlagh didusun I pada rencana pembangunan kedepan. Bukan kami gelapkan,” ingat dia. Dia juga membantah tuduhan pembangunan jalan yang dinilai tipis. Menurut dia, pembangunan tersebut telah dikonsultasikan dengan pihak UPT. PU Kecamatan Kalianda – Rajabasa. Yaitu standart dalam pembangunan jalan latasir setinggi 2 centimeter.“Ini sudah standarnya. Saya kerja prosedural. Sesuai kemampuan dan anggaran yang ada. Saya tidak mau main-main,” ujarnya. Dia mengapresiasi keluhan masyarakat terkait pembangunan jalan tersebut. Bagi Mahyudin keluhan itu merupakan bentuk kepedulian warga yang peduli dengan pembangunan desa. “Hanya saja yang saya sesalkan kenapa tidak berani muncul dipublik,” ungkap dia. Diketahui sebelumnya realisasi pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) terus mendapat keluhan. Kali ini keluhan datang dari warga Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa yang menilai pembangunan jalan aspal didesa setempat tak maksimal. Selain tipis dan miskin aspal, pembangunan jalan itu juga terkesan terburu-buru yang hanya memakan waktu selama lima hari. Tak hanya itu warga Canggung juga mempertanyakan pemasangan saluran pipa yang tak sesuai dengan standar. “Kami minta pembangunan ini ditinjau ulang. Jangan tipis beginilah,” keluh salah seorang warga yang mewanti agar namanya tidak ditulis dalam koran Radar Lamsel. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, pengaspalan jalan tersebut dikabarkan tidak maksimal. Sebab, pemerintah desa masih menyimpan dua drum aspal yang tidak digunakan dalam pembangunan tersebut. “Kami harap pembangunan ini benar-benar dievaluasi,” ungkap dia. (red)

Sumber: