DBD Menjalar 14 Kecamatan
KALIANDA - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lampung Selatan meningkat belakangan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamsel ingatkan warga untuk waspada dan melakukan pencegahan sedini mungkin. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinkes Lamsel, kasus DBD tahun ini sampai dengan periode 9 Mei 2022 tercatat sebanyak 83 kasus. Dengan rincian, Januari sebayak 32 kasus, Febuari sebanyak 23 kasus, Maret 15 kasus, April 11 kasus dan Mei 2 kasus. Selanjutnya, penyebaran kasus DBD ini sudah mencakup 14 kecamatan di Lampung Selatan.Yakni sebaran tertinggi berada di Kecamatan Kalianda dengan 28 kasus, disusul Sidomulyo sebanyak 15 kasus. Kepala Dinkes Lamsel, Joniyansah, SKM, MM menyebutkan, sampai saat ini belum ada obat dan vaksin khusus untuk melumpuhkan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Maka, yang paling penting untuk mencegah terinfeksi nyamuk tersebut adalah dengan pencegahan. \"Hingga saat ini obat untuk membunuh virus dengue belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih terus dikembangkan. Maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan kita,\" ungkap Joniyansah kepada awak media, Selasa (17/5) kemarin. Dia menjelaskan, 3M plus yang harus dilakukan yakni menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan. Ditambah lagi, mencegah gigitan dan pengembangbiakan nyamuk dengan delapan langkah yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan memasang kawat kasa di lubang ventilasi. \"Kemudian menggunakan lotion antinyamuk, tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai, memasang perangkap telur nyamuk yang disebut ovitrap, lavitrap, mosquito trap dan pengendalian larva atau jentik nyamuk dengan pemberian larvasida yang bertujuan untuk membunuhnya,\" terangnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa penanganan terhadap penderita DBD belum menggunakan obat khusus. Melainkan hanya memberikan obat yang disesuaikan dengan gejala yang timbul bagi para penderita nya. Masih kata dia, beberapa upaya pertolongan awal terhadap penderita dapat dilakukan antara lain tirah baring (bedrest), perbanyak asupan cairan atau banyak minum sekurangnya 2 liter per hari, kompres hangat, bila demam tinggi dapat diberikan obat pereda demam (antipiretik) seperti parasetamol. \"Bila 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti pasien tampak makin lemas, muntah-muntah, gelisah atau timbul pendarahan spontan seperti mimisan, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna dan lain sebagainya diharapkan agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,\" pungkasnya. Pada bagian lain, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas kembali menggencarkan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue atau DBD. Upaya pencegahan penyebaran DBD ini dilakukan dengan membagikan pestisida abate guna mencegah berkembang biaknya nyamuk, di desa endemis DBD. Pemegang Program Pencegahan DBD UPT Puskesmas Rawat Jalan, Kecamatan Palas Joko Priyanto mengatakan, salah satu desa yang menjadi sasaran upaya pencegahan DBD ini yaitu Desa Mekar Mulya. \"Upaya pencegahan ini memang kita galakkan di Desa Mekar Mulya. Sebab di desa ini demam berdarah sudah jadi endemis, karena setiap tahun selalu ada kasus DBD,\" kata Joko kepada Radar Lamsel, Selasa (17/5) kemarin. Joko menturkan, sepanjang tahun 2022 ini ada enak kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan atau sebanyak 13 desa. Sementara di Desa Mekar Mulya sudah ditemukan satu kasus. \"Memang tahun ini kasus di Mekar Mulya tidak tinggi. Tapi setiap tahun selalu ada kasus,\" sambungnya. Joko menjelaskan, pestisida pembunuh nyamuk di genangan air ini selain dibagikan kepada pemangku desa juga dibagikan langsung kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan untuk mencegah perkembangbiakan nyamu Aedes Aegipty agar penularan penyakit ini tidak meluas. \"Kita bagikan abate ini agar masyarakat bisa mencegah berkembangnya nyamuk DBD. Sebab di Mekar Mulya ini banyak kolam ikan, apalgi yang baru dipanen itu harus ditabur abate agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk,\" ungkapnya. Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Palas, Yasir mengharapkan . selain melakukan pencegahan perkembang biakan nyamuk dengan abate, masyarakat juga diharapkan tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah. \"Selain mencegah perkembangbiakan nyamuk, kita juga mengharapkan warga tetap menjaga kebersihan lingkungan rumah terutama dari sampah yang bisa menjadi tempat genangan air,\" pungkasnya. (idh/vid)
Sumber: