Giliran 30 Karyawan PT. BLK Kalianda Dapat Penyuluhan Bahaya Narkoba
KALIANDA – Sebagai wilayah pusat perlintasan, Kabupaten Lampung Selatan menjadi sangat rawan penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Banyak kasus berhasil diungkap petugas kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Lampung Selatan upaya penyelundupan dan peredaran narkoba di wilayah hukum Lampung Selatan. Untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba dikalangan masyarakat, BNN Lamsel melalui Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat menggelar workshop pemberdayaan penggiat anti narkoba di dunia usaha/swasta di PT. Biru Laut Khatulustiwa (BLK) Kalianda, Rabu (27/7) kemarin. Workshop pemberdayaan penggiat anti narkoba di dunia usaha/swasta di PT. BLK Kalianda itu diikuti antusias oleh 30 staf dan karyawan perusahaan tersebut. Kepala BNN Kabupaten Lampung Selatan Aryadi, SE dalam sambutannya yang diwakili Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Hipni, S.IP, M.H mengatakan, peredaran narkoba dewasa ini sangat mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai. Peredaran narkoba tidak hanya dikalangan elit atau ekonomi menengah keatas, tapi juga merambah ke masyarakat biasa. Bahkan, kata dia, peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah merambah ke lingkungan pemerintah dan kalangan pelajar. Sejumlah kasus yang terungkap banyak kalangan pejabat terlibat penyalahgunan barang terlarang itu. Lebih lanjut dikatakan, penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba harus terus di tingkatkan dan berkesinambungan dengan melibatkan komponen masyarakat. Hal ini penting dilakukan karena penyalahgunaan narkoba tidak memandang status ekonomi, pekerjaan dan status sosial seseorang. “Pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) perlu terus ditingkatkan dan melibatkan semua lapisan masyarakat, pemerintah dan instansi terkait,” katanya dihadapan 30 peserta workshop, kemarin. Hipni memaparkan, sesuai Inpres nomor 12 tahun 2011 tentang kebijakan dan strategi nasional di bidang P4GN, memerintahkan seluruh komponen masyarakat, bangsa dan negara dari pusat sampai daerah untuk bersama-sama menyatukan pola pikir, sikap, dan tindakan untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahguanaan dan peredaran gelap Narkoba secara komprehensif dan sinergis. “Pendekatan pemberdayaan masyarakat anti narkoba adalah kolaborasi, apresiasi/penghargaan, fasilitasi dan edukasi (KAFE). Hasil pemberdayaan masyarakat anti narkoba adalah meningkatnya pengetahuan, kemampuan dan kemauan dalam penanganan narkoba. Manfaat pemberdayaan masyarakat anti narkoba adalah terwujudnya lingkungan bersih narkoba. Sedangkan sasaran strategisnya terwujudnya kemandirian berpartisipasi masyarakat dalam pelaksanaan P4GN,”paparnya. Pada workshop tersebut, BNN Lamsel menghadirkan Susi Susilawati, S.Sos., M.IP dari STIE Muhammadiyah Kalianda dengan materi ancaman dan bahaya penyalahgunaan Narkoba dan Hipni, S.IP., M.H, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Lamsel dengan materi strategi dalam pemberdayaan masyarakat. Kegiatan tersebut mendapat sambut baik dari para peserta dan pihak PT. BLK Kalianda. Manager Produksi PT. Biru Laut Khatulistiwa (BLK) Kalianda Agus Riadi menyambut baik kegiatan ini dan mengharapkan kerjasama yang berkelanjutan serta berkomitmen untuk membantu mewujudkan Kabupaten Lampung selatan yang bebas Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. \"Kami mengharapkan kegiatan seperti ini (workshop) terus ditingkatkan agar masyarakat khususnya para karyawan di perusahaan kami mendapat informasi yang tepat untuk mencegah masuknya narkoba di lingkungan kerja,\" ujarnya. Agus Riadi menambahkan, dengan meningkatkan pembinaan dan sosialisasi tentang bahaya narkoba, masyarakat akan lebih tau dan menjauhi bahaya narkoba. \"Kegiatan ini sangat baik sekali untuk mencegah peredaran narkoba dilingkungan masyarakat khususnya lingkungan kerja,\" imbuhnya. “Kami berkomitmen untuk membantu mewujudkan Kabupaten Lampung selatan yang bebas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut untuk memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba,” pungkasnya. (man)
Sumber: