Rehan dan Imam Disambut Neneknya
BAKAUHENI – Rehan, dan Imam, kakak – beradik yang kabur dari Pondok Pesantren Al Rabani akhirnya kembali ke rumah orang tuanya. Namun kedua bocah yang masih berumur 10 tahun, dan 7 tahun itu tidak bertemu dengan orang tuanya karena saat itu masih bekerja. Anggota KSKP Bakauheni akhrinya menyerahkan mereka berdua kepada neneknya, Ning Suharsih. “Ya, sudah (bertemu keluarganya),” ujar Kepala KSKP Bakauheni, AKP. Ridho Rafika, S.H.,M.H. saat dihubungi Radar Lamsel. Di berita radarlamsel.com sebelumnya, Rehan, dan Imam nekat menyeberangi Selat Sunda karena rindu orang tua mereka. Kakak - beradik ini kabur dari Pondok Pesantren El Rabani karena ingin pulang ke kampung halamannya di Desa Way Huwi, Kecamatan Jatiagung, Kabupaten Lampung Selatan. Anggota KSKP Bakauheni menemukan kedua anak itu pada Sabtu (29/5/2022), setelah menerima laporan dari anak buah kapal (ABK) bahwa ada 2 bocah di dalam kapal. Ketika ditanya petugas, keduanya memang mengaku kabur dari pesantren tempat mereka menimba ilmu karena rindu dengan kedua orang tuanya. Setelah mendapat keterangan yang meyakinkan, anggota KSKP Bakauheni berani mengantarkan Rehan, dan Imam ke Kecamatan Jatiagung meski tidak tahu persis lokasinya rumahnya. Tetapi bocah berumur 10 tahun, dan 7 tahun itu bisa mengingat letak apabila sudah berada di sekitaran rumahnya. Belum diketahui secara pasti bagaimana cara kedua bocah itu kabur dari tempatnya menimba ilmu. Lalu bagaimana mereka bisa sampai ke Pelabuhan Merak, hingga menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Tentunya sekarang kedua anak itu sudah aman karena ada di pangkuan orang tuanya. (rnd)
Sumber: