Musim Gadu Sudah Dekat, Distribusi Pupuk Lambat

Musim Gadu Sudah Dekat, Distribusi Pupuk Lambat

PALAS – Penyaluran pupuk subsidi kembali menuai kritik petani Desa Bali Agung, Kecamatan Palas, lantaran penyaluran pupuk subsidi pemerintah dinilai lambat. Sampai saat ini sebagian petani di desa setempat belum mendapatkan persediaan pupuk untuk menghadapi musim tanam gadu mendatang. Ketut (45) salah satu petani mengatakan, keterlambatan ini akibat lambanya penyaluran pupuk dari distributor ke kios pupuk. Akibatnya sampai saat ini sebagian petani desa setempat kebutuhan pupuk subsidi belum tercukupi.

“Kalau untuk jenis urea lancar, ketika pupuk datang langsung disalurkan ke kelompok oleh kios. Tapi yang ngadat saat ini NPK karena penyaluran dari distributornya lambat. Sampai saat ini petani baru dapat satu sak padahal kebutuhan kita dua sak,” kata Ketut, Rabu (13/7) kemarin.
Padahal kata Ketut pemupukan tanaman padi pada musim gadu ini tiba di akhir Juli mendatang. Sementara ketersediaan pupuk NPK belum tercukupi.
“Pemupukan mulai sekitar akhir Juli dan awal Agustus. Sementara pupuk NPKnya sampai sekarang masih belum tersedia,” sambungnya.
Ketut juga menilai, selama ini penyaluran pupuk subsidi dari distributor ini juga tak sejalur dengan pemakaian petani. Pendistribusian ke kelompok kerap terjadi diluar musim pemupukan.
“Seharusnya penyalurannya disesuaikan dengan dilapangan. Pupuk datang ketika kita belum butuh, akibatnya pupuk tak terpakai. Pas lagi butuh malah penyalurannya lamban,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya Dewo Aji Sastrawan menepis keterlambatan penyaluran pupuk NPK dari distributor. Saat ini penyaluran pupuk dari distributor juga sudah dibatasi dalam setiap bulannya. “Prosedur penyaluran sudah enggak kayak dulu. Berapa kita minta selalu dikasih oleh distributor. Sekarang penyaluran dilakukan setiap bulan tapi jumlahnya dibatasi, enggak bisa kita minta empat mobil sekaligus paling yang datang hanya satu mobil. Lagi pula kebutuan pupuk NPK musim tanam ke dua ini juga sudah terpakai di musim tanam pertama, jadi sudah tidak full lagi,” ujar Dewo. Pemiliki kios pupuk subsidi ini juga selalu mengajak petani untuk beralih menggunakan pupuk non subsidi guna mengatasi kekurangan pupuk pada musim tanam ke dua ini.
“Saya juga sediakan pupuk NPK non subsidi dari Gersik, tapi petani kita jarang ada yang mau. Kalau sudah kepepet tidak dapat pupuk baru mau pakai yang non subsidi,” pungkasnya. (vid)

Sumber: