Tantangan Reforma Agraria Kian Berat

Tantangan Reforma Agraria Kian Berat

SRAGI – Tim Akademi Reforma Agraria Sejati (ARAS) menyelenggarakan Pendidikan Kader Reforma Agraria (PKRA) untuk generasi muda agraria calon tim LPRA Nasional. Acara berskala nasional itu di pusatkan di Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan. Pendidikan yang rencananya berlangsung selama 10 hari kedepan itu diikuti para generasi muda dari berbagai provinsi di tanah air. Peserta pendidikan merupakan kader-kader muda Anggota KPA yang berasal dari 16 provinsi yakni Sumatra Utara, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Jakarta. Untuk diketahui, ARAS merupakan wadah pendidikan dan kaderisasi bagi aktivis gerakan reforma agraria serta kader-kader muda konsorsium pembaruan agraria (KPA). Sedangkan LPRA adalah konsep tanding KPA dalam mengkritisi dan meluruskan program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang selama bersifat top-down, tidak partisipatif, salah sasaran dan sering ditunggangi penumpang gelap. Pada pembukaan kegiatan pendidikan tersebut langsung dihadiri Sekretaris Jenderah (Sekjen) KPA Dewi Kartika, Dewan Nasional KPA Dede Seineba, perwakilan Kanwil BPN, perwakilan Camat Sragi, perwakilan Camat Ketapang, Kapolsek Sragi, Danramil Sragi, 7 kepala desa yang masuk LPRA, masyarakat dan peserta Pendidikan dari 16 Provinsi. Ketua Formaster Lampung Selatan Suyatno menyambut baik kegiatan tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada KPA pusat atas kepercayaannya menunjuk Formaster Lampung sebagai tuan rumah pendidikan kader reforma agraria skala nasional. Suyatno juga mengatakan, dengan adanya kegiatan pendidikan ini akan semakin menguatkan perjuangan rakyat melalui peningkatan kualitas kader.

\"Saya berterima kasih kepada seknas KPA atas kepercayaannya kepada kami untuk menjadi tuan rumah. Semoga kegiatan ini nantinya kita bisa lebih membantu pemerintah untuk melakukan percepatan penyelesaian konflik agraria di Lampung khususnya dan Indonesia pada umumnya,” katanya.
Sebagai tuan rumah, Suyatno mengatakan, kegiatan pendidikan Reforma Agraria ini diikuti oleh 33 peserta dan Formaster mengirimkan 4 orang kader terbaiknya untuk mengikuti pendidikan. Dikatakan, pendidikan akan diselengarakan selama 10 hari dimulai tanggal 25 Juli 2022 sampai dengan 04 Agustus 2022 mendatang.
“Pelaksanaan kegiatan dilakukan tiga hari inclass dan tujuh hari outclass. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pendidikan Reforma Agraria berdasarkan definisi, nilai-nilai dan prinsip. Meningkatkan kapasitas pemetaan partisipatif kader-kader organisasi KPA dan memahami pemetaan partisipatif dalam gerakan Reforma Agraria sebagai alat konsolidasi organisasi dan advokasi LPRA,”paparnya.
Suyatno juga menjelaskan, bahwa diwilayah register 1 Way Pisang ini ada tujuh desa yang masuk dalam Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA).
\"Bersyukur sekali kegiatan pendidikan ini dilaksanakan di Lampung. Sebab, disini ada tujuh desa sudah masuk LPRA tahun 2021, sehingga bisa kita percepat proses pengumpulan datanya melalui pemetaan partisipatif. Apalagi saat ini formaster juga masuk dalam anggota Tim Pelaksana Harian Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Lampung,” terangnya.
Sekjen KPA, Dewi Kartika mengatakan, bahwa perjuangan reforma agraria semakin berat ke depannya. Sebab itu konsolidasi rakyat dan penguatan basis-basis anggota KPA merupakan hal mutlak yang harus dilakukan.
“KPA melalui ARAS ingin mencetak kader-kader muda yang langsung berasal dari organisasi rakyat anggota KPA untuk meneruskan perjuangan hak atas tanah dan reforma agraria,” ujar Dewi.
Kader-kader yang mengikuti pendidikan ini nantinya akan disiapkan sebagai Tim LPRA nasional yang saat ini terus didorong KPA kepada pemerintah.
“Harapannya, dengan adanya kader-kader muda yang mempunyai ideologi, memahami esensi perjuangan serta militansi yang tinggi, tentu akan semakin memperbesar perjuangan KPA dalam memperjuangkan reforma agraria sejati,”pungkasnya.(man)

Sumber: