Ketersediaan Air Menipis, Petani Mulai Pompanisasi

Ketersediaan Air Menipis, Petani Mulai Pompanisasi

PALAS – Ketersediaan air di Kecamatan Palan nampaknya semakin menipis. Hal ini ditandai dengan banyaknya petani yang mulai melakukan sistem pompanisasi untuk memenuhi pasokan air tanaman padi. Seperti pada area persawahan di Desa Palas Pasemah, lantaran curah hujan yang semakin menipis petani kita mengandalkan air Sungai Way Pisang untuk persiapan musim tanam. Alek (35) salah satu petani setempat mengatakan, menipisnya intesitas curah hujan selama beberapa pekan belakangan membuat sebagian besar petani mengandalkan cadangan air yang masih tersisa di Sungai Way Pisang.

“Sudah dua minggu lebih tidak ada hujan, sawah juga sudah mulai kering. Jadi kita harus menyedot air dari Sungai Way Pisang, meskipun saat ini debit airnya juga sudah mulai menurun karena kemarau,” kata Alek saat ditemui di lahan tanaman padi miliknya, Selasa (9/8) kemarin.
Alek mengungkapkan, meskipun membutuhkan biaya bahan bakar yang cukup besar. Namun upaya pompanisasi tetap diambil petani agar tanaman padi bisa segera ditanam.
“Untuk mengisi satu hektar lahan kita butuh waktu dua hari dua malam. Biaya juga cukup tinggi, butuh 40 liter solar. Tapi upaya ini tetap diambil petani, kalau tidak ya tidak bisa tanam,” ungakpnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Abdul (40). Ia mengaku, saat ini sebagian besar petani di Desa Palas Pasemah mengandalkan Sungai Way Pisang guna mengairi sawah. Bahkan ia sudah mulai melakukan pompanisasi sejak melakukan olah tanah.
“Ya rata-rata mesin air di pinggir Sungai Way Pisang ini hidup, karena semua orang menyedot air untuk sawah. Bahkan saya sendiri sejak olah tanah sudah melakukan pompanisasi,” sambungnya.
Pertanda musim kemarau ini juga diamini oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan. Ia menjelaskan, saat ini ketersediaan air hujan sudah semakin menipis. Di semua desa wilayah Palas kini mulai mengandalkan sitem pompanisasi guna mengairi persawahan.
“Kondisi air hujan di sawah sudah mulai kering. Saat ini petani mulai memanfaatkan air dari saluran irigasi yang masih tersisa guna memenuhi pasokan air untuk tanaman padi,” pungkasnya. (vid)

Sumber: