Kemenag Anggap Kepala MA Ma’arif Lalai

Kemenag Anggap Kepala MA Ma’arif Lalai

KALIANDA - Kepala Kemenag Kabupaten Lampung Selatan, H. Ashari, S.E.,M.Pd.i angkat bicara mengenai kasus perampokan dana BOS MA Ma\'arif. Menurut Ashari, meskipun dirampok, kepala madrasah yang membawa uang dari dana BOS MA yang terletak di Desa Bumidaya, Kecamatan Palas, itu tetap dianggap lalai.

\"Walaupun bentuknya kerampokan, kan itu uang banyak. Kenapa tidak dibawa,\" katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Rabu (10/8/2022).
Di dalam juknis, lanjut Ashari, kehilangan uang yang bersumber dana BOS itu merupakan tanggungjawab kepala MA sepenuhnya. Karena, kata Ashari, dan pencarian dana itu untuk operasional untuk 6 bulan ke depan. Seyogianya pengambilan dana itu harus sesuai kebutuhan, dan tidak diambil semua.
\"Bulan Juli sama Agustus harusnya, sesuai kebutuhan. Tapi yang diambil ini 100 persen, sampai Desember,\" katanya.
Kemenag sendiri akan mengkonfirmasi kepala madrasah mengenai cerita perampokan itu. Mereka ingin memastikan kronologis yang asli dari keterangan kepala madrasah secara langsung. Bukan dari informasi yang berseliweran maupun dari media massa.
\"Jadi kita belum tahu jelas kronologisnya, tahunya ada info kerampokan. Sedangkan kita belum tahu jelasnya seperti apa,\" katanya.
Kasat Reskrim Polres Lamsel, AKP. Hendra Saputra, mengatakan kalau pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap perampokan itu. Mantan Kapolsek Penenhahan ini meminta publik bersabar karena butuh waktu untuk mengungkap kasusnya.
\"Nanti kita infokan kalau sudah terungkap, kita masih melakukan penyelidikan,\" kata Hendra. (rnd)

Sumber: