BEF Menyerang, Gejalanya Mirip PMK

BEF Menyerang, Gejalanya Mirip PMK

CANDIPURO – Sejumlah hewan ternak sapi di Kecamatan Candipuro diserang penyakit dengan gejala hampir sama dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit ini banyak menyerang hewan ternak sapi di wilayah Desa Trimomukti, Beringin Kencana, dan Desa Batu Liman dalam dua pekan belakangan. Hal itu diutarakan oleh Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Candipuro, Babai Sobari. Penyakit yang memiliki gejala hampir sama dengan PKM ini merupakan penyakit Bovine Ephemeral Fever (BEF).

“Gejala mirip dengan PMK. Seperti sampai lemas, demam, dan mengeluarkan cairan dari hidung. Hanya saja penyakit BEF ini tidak sampai membuat kuku sapi terkelupas,” kata Babai kepada Radar Lamsel, Rabu (24/8) kemarin.
Babai mengungkapkan, penyakit yang kerap disebut demam tiga hari bukanlah penyakit baru dikalangan peternak. Meski memiliki penyebaran yang cukup cepat namun serangan penyakit BEF ini tak sampai menyebabkan kematian di wilayah Candipuro. “Yang banyak serangan penyakit BEF ini berada di Desa Beringin Kencana dan Trimomukti, tapi sudah kita obati dengan disuntik. Sepekan ini kasus memang cukup banyak namun tidak sampai menimbulkan kematian pada sapi,” ungkapnya. Sampai saat ini, sambung Babai, UPT Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Candipuro terus memberikan edukasi kepada peternak sapi tentang pencegahan PMK. Petani juga diimbau memberikan laporan kepada paramedis jika hewan ternak sapi mengalami gejala sakit.
“Kalau untuk sekarang sudah sudah sembuh kok. Petani juga terus kita beri edukasi tentang pencegahan PMK, selain itu aktif memberikan laporan jika ada gejala sakit pada ternak sapi,” pungkasnya.
Sementara penanganan PMK di Kabupaten Lampung Selatan terus dikebut sejak Juni dan Juli lalu, Kepala Disnak dan Keswan Lamsel, Ir. Rini Ariasih menegaskan pihaknya menemukan penyebaran PMK di sejumlah titik.
“Sudah kita laporkan ke pusat dan sudah kita lakukan penanggulangan dengan pengobatan. Bahkan, diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Kami terus mengedukasi para blantik, peternak agar memperhatikan kebersihan kandang dan pakan guna menghindari penularan virus PMK ini,” pungkasnya.
Disamping itu pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku terus dilakukan. Lamsel sendiri tengah sudah melakukan tahapan booster PMK di sejumlah wilayah. Dia menerangkan, alokasi untuk jumlah vaksin di Lamsel akan mendapatkan sebanyak 160 ribu dosis untuk vaksinasi dosis pertama. Lalu, vaksinasi dosis kedua mendapatkan sebanyak 166 ribu dosis vaksin.
“Pelaksanaan vaksin PMK ini sebanyak dua kali. Kalau alokasi yang diberikan pusat itu tentu mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi di Lamsel. Hanya saja memang pendistribusiannya di lakukan secara bertahap,” terangnya. (vid)

Sumber: