4.855 Guru Honorer ”Ngipas” di GWH

4.855 Guru Honorer ”Ngipas” di GWH

KALIANDA – Sebanyak 4.855 guru honor ngipas usai menerima insentif tahap II dari Pemkab Lampung Selatan. Bantuan insentif itu diserahkan secara langsung oleh Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto, di Gedung Olah Raga (GOR) Way Handak Kalianda, Kamis (15/9) kemarin. Insentif tersebut diberikan kepada para guru dari jenjang pendidikan mulai dari Paud, TK dan SMP Negeri, Guru Inklusif, Guru Kepulauan dan Operator Sekolah. Untuk diketahui sebelumnya telah di serahkan bantuan insentif tahap I periode Januari-April dengan besaran Rp4.978.000.000 dan pada periode tahap II periode Mei-Agustus ini senilai Rp4.904.000.000. Dalam sambutannya, Nanang mengatakan, penyerahan insentif ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah pada dunia pendidikan. Sebab, dia menilai majunya suatu daerah ditentukan dengan kualitas pendidikannya.

“Dengan situasi inflasi yang saat ini sedang melanda ke seluruh pelosok negeri termasuk Kabupaten Lampung Selatan, hal tersebut tidak mengurangi perhatian kami terhadap dunia pendidikan. Tetap kami utamakan kesejahteraannya dengan memberikan insentif ini,” ungkap Nanang.
Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Khagom Mufakat ini bakal mengupayakan penyerahan insentif tahap ke III pada bulan Desember 2022 mendatang.
“Jadi, jangan dinilai besar kecilnya insentif ini. Tapi bagaimana kepedulian pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan,” tegasnya.
Dia berharap, dengan maju dunia pendidikan dapat melahirkan generasi-generasi emas yang memiliki sikap baik dan beretika dengan kualitas pendidikan yang kita miliki. Selain itu, Nanang juga menghimbau, agar seluruh guru yang hadir dapat memanfaatkan pekarangan sekolah dan rumah sebagai tempat untuk dapat menanam kebutuhan pokok sehari-hari. Mulai dari sayuran, cabe serta kebutuhan lainnya yang dapat ditanggulangi ditengah membumbungnya harga berbagai kebutuhan bahan pokok akibat inflasi.
“Jadi tugas guru untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan sekolah untuk dapat ditanami kebutuhan pokok sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi akibat dari adanya inflasi yang sedang kita hadapi saat ini,” tutupnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Asep Jamhur dalam laporannya menyampaikan, penyaluran insentif ini dimulai pada tanggal 15 September 2022. Dia berharap, dengan adanya perhatian khusus ini memberikan semangat untuk para pendidik dan tenaga pendidikan dalam mencerdaskan peserta didiknya dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
“Dengan adanya komitmen pemerintah kita yakini ditahun mendatang jumlah besaran dan jumlah penerima insentif untuk tenaga pengajar dan tenaga kependidikan semakin meningkat. Dan memiliki korelasi posisi terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan,” harap Asep.
Selanjutnya, Asep juga berpesan, kepada seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk tetap bersemangat. Karena, masa depan pendidikan ditentukan oleh guru.
“Semua guru harus mempunyai komitmen untuk dapat mendorong bagaimana melahirkan siswa siswi yang hebat, berpondasikan akhlak dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila dan berwawasan kebangsaan,” lanjutnya. “Sudah selayaknya kita berterimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak Bupati Lampung Selatan yang telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan,” tukasnya.
Di lain pihak, Laili Suryani, guru Paud Khodijah Kecamatan Katibung yang hadir pada saat penyerahan tersebut, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Lampung Selatan dan jajaran Pemerintah Daerah yang telah memberikan perhatian serta apresiasi kepada seluruh guru honorer dengan diberikannya penambahan insentif.
“Alhamdulillah kami para guru dan operator sangat bersyukur dengan perhatian yang sudah diberikan oleh Bupati Lampung Selatan, yang telah memberikan tambahan insentif untuk kami. Semoga penambahan insentif ini akan terus ada dan dapat meningkatkan kesejahteraan kami para guru. Sekali lagi terimakasih Bapak Bupati H. Nanang Ermanto,” pungkasnya.
Lain lagi dengan Laili, sejumlah guru honorer yang jauh dari Kalianda mengeluh usai dikumpulkan di GWH. Keluhan itu lantaran mereka mesti merogoh kocek transportasi untuk menuju GWH di tengah kenaikan harga BBM.
“ Kita jauh-jauh dari Natar sana nggak mungkin naik motor karena jauh, lebih aman sewa mobil patungan tapi itu pun lumayan dengan BBM yang naik. Jadi yang mestinya insentif untuk dapur di sisihkan untuk biaya transportasi ke GWH,” celetuk ibu guru yang mengaku berangkat dari Natar.(rls/idh/red)

Sumber: