Kurang Pendaftar Perempuan

Kurang Pendaftar Perempuan

KALIANDA - Rekrutmen panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwascam) oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung Selatan diperpanjang. Penyebabnya, jumlah pendaftar belum memenuhi kuota yang ditetapkan oleh aturan pusat. Ketua Bawaslu Lampung Selatan, Hendra Fauzi menjelaskan, masa perpanjangan pendaftaran panwascam akan buka lagi pendaftaran pada 3-7 Oktober 2022. Hal ini, merujuk pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 314/HK.01.00/K1/09/2022 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembentukan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Dalam Pemilu Serentak 2024.

\"Jadi, perpanjangan masa pendaftaran dilakukan dalam hal jumlah pendaftar sudah memenuhi dua kali kebutuhan. Namun belum ada pendaftar perempuan yang menjadi syarat atau ketentuan. Makanya kita perpanjang,\" ujar Hendra dikonfirmasi, Minggu (2/10) kemarin.
Selain menjadi syarat wajib, imbuhnya, jumlah pendaftar perempuan jumlah peserta kurang dari dua kali kebutuhan. \"Jumlah pendaftar kurang dua kali kebutuhan atau keterwakilan perempuan belum mencapai minimal 30 persen dalam satu kecamatan,\" imbuhnya. Lebih lanjut dia mengatakan, setidaknya terdapat 15 Kecamatan yang kuota nya tidak memenuhi syarat ketentuan dari Bawaslu pusat. Diantaranya adalah, Kecamatan Bakauheni, Candipuro, Jati Agung, Kalianda, Penengahan, Ketapang, Merbau Mataram, Natar, Palas, Rajabasa, Sidomulyo, Sragi, Tanjung Bintang, Tanjung Sari, Way Sulan.
\"Maka akan kita buka kembali pendaftaranya mulai 3-7 Oktober 2022 pada pukul 09.00-17.00 WIB. Pendafataran dan seleksi tidak dipungut biaya alias gratis,\" pungkasnya.
Rekrutmen panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwascam) bakal menggunakan sistem Computer Assised Test (CAT). Sebelum diperpanjang, Bawaslu Lamsel telah membuka pendaftaran penerimaan Panwascam sejak akhir September 2022, lalu. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Bawaslu Lamsel, Fakhrurozi menegaskan ambang batas jumlah pendaftar harus memenuhi kuota yang ditetapkan oleh Bawaslu RI. Minimal, setiap Kecamatan sebanyak dua kali jumlah Panwascam yang bakal di terima.
\"Jadi, minimal setiap kecamatan ada 6 pendaftar. Karena kebutuhan kita itu satu kecamatan 3 orang Panwascam. Maka kami mengajak siapa saja yang merasa mampu dan mau silahkan ikut seleksi nya,\" ajaknya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Bawaslu Lamsel menjamin rekrutmen Panwascam dilakukan secara transparan. Terlebih, dalam seleksi tertulis akan dilakukan dengan menggunakan sistem CAT.
\"Jadi semua server nya langsung dari Bawaslu RI. Nanti, diumumkan melalui Bawaslu Provinsi baru ke kita di Kabupaten. Nah, tahapannya mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis dengan sistem CAT akan diambil 6 orang setiap Kecamatan dengan rangking tertinggi,\" pungkasnya.
Meski Bawaslu Lamsel menjamin transparansi rekrutmen Panwascam, namun banyak sarjana perempuan di Lampung Selatan memilih tidak berpartisipasi dalam rekrutmen tersebut. Alasan mereka bermacam-macam. Mulai dari pesimistis lantaran tidak pernah terlibat dalam organisasi mainstream di masa kuliah sampai kurangnya informasi rekrutmen itu sendiri.
“ Nggak lah, biasanya kalau nggak pernah ikut organisasi A B C atau D, jarang yang di terima, jadi lebih baik cari yang lain saja yang risikonya lebih sedikit tapi gajinya lumayan, ” ujar Yeni (25) jebolan Universitas islam di Lampung yang tak tertarik daftar Panwascam.
Lain dengan Yeni, Sarjana muda bernama Tari (27) beranggapan dirinya sama sekali tidak mengetahui adanya informasi ihwal rekrutment Panwascam yang telah di buka sampai di perpanjang kembali lantaran kurangnya pendaftar perempuan.
“ Informasinya nggak dapat, biasanya bapak saya ngasih tahu kalau ada pengumuman di koran kalau ada rekrutmen dan sebagainya. Ini malah dapat informasi dari teman itu pun pas sudah perpanjangan, telat banget infonya,” imbuhnya. (idh) 

Sumber: