Hasil Panen Sawit Turun, Harga Malah Naik
![Hasil Panen Sawit Turun, Harga Malah Naik](https://radarlamsel.disway.id/uploads/IMG_20221018_064958.jpg)
SRAGI – Setelah sempat anjlok diangka Rp 800 rupiah per kilogram. Kini harga jual tandan buah segah (TBS) di Kecamatan Sragi mulai merangkak naik. Hingga saat ini harga jula TBS sawit ditingkat petani sudah diangka Rp 1.425 per kilogram. Sayanya kenaikan harga ini terjadi ditengah menyusutnya hasi panen sawit. Ade (50) salah satu petani sawit di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi mengaku, harga jual TBS sawit mulai merangkak nai sejak satu bulan belakangan.
“Sudah empat kali panen ini harga jual kelapa sawit terus mengalami kenaikan. Dari harga Rp 800 rupiah perkilogram, naik dikit-dikit sekarang sudah Rp 1.425 rupiah per kilogramnya,” Ade kepada Radar Lamsel saat ditemui di dermaga Sungai Way Pisang, Senin (17/10) kemarin.Namun kata Ade kenaikan harga ini terjadi di tengah penghujung musim panen. Biasanya dalam satu hektar mampu menghasilkan dua hingga tiga ton TBS sawit, kini mampu menghasilkan satu ton saja.
“Sekarang sudah buah ujung. Hasil panen enggak banyak lagi, pas waktu anjlok hasi panen kita bisa sampai toga ton per hektar. Sekatang cuma satu ton saja,” ungkapnya.Hal senadan juga diutarakan oleh Oman (45), anjloknya harga sawit dua bulan lalu sempat membuat petani sawit di Kecamatan Sragi putus asa. Bahkan, petani enggan memanen buah sawit lantaran harga yang terlalu murah.
“Waktu harga Rp 800 rupiah, sawit kadang tidak kita petik karena harga tidak sesuai dengan biaya operasional panen saat saat ini sudah Rp 400 ribu per ton,” ungkapnya.Oman juga merasa kenaikan harga jual sawit saat ini kurang menguntungkan untuk petani, lantaran jumlah hasil panen sudah mulai menurun.
“Petani kurang beruntung. Disaat harga mulai bagus, hasil panen sawit yang sudah mulai turun. Ini kenaikan perlahan berbulan bulan, tapi kalau sudah anjlok harga bisa terjun bebas,” pungkasnya. (vid)
Sumber: