Anggaran ATK Menguap
![Anggaran ATK Menguap](https://radarlamsel.disway.id/uploads/IMG_20221027_074230.jpg)
KALIANDA – Anggaran untuk alat tulis kantor (ATK) di organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Lampung Selatan menguap. Nyaris semua OPD menganggarkan ATK, bahkan tak sedikit OPD yang berani memunculkan anggaran ATK dalam jumlah jumbo. Anggota DPRD Lampung Selatan menyayangkan banyaknya biaya yang habis hanya untuk ATK. Musababnya, ATK tak bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bumi Khagom Mufakat.
“ Banyak sekali penganggaran ATK, bahkan ada yang sampai miliaran hanya untuk beli ATK. Sayang sekali kalau dana milyaran habis untuk ATK saja, kalau dibangunkan jalan bisa dapat jalan bagus sepanjang 1,5 kilometer,” ujar Bambang, legislator Fraksi Gerindra.Hampir semua legislator dari seluruh fraksi menyayangkan anggaran ATK yang termaktub dalam ringkasan APBD 2023 yang Dikalsifikasikan. Hierarki Revolusi satu diantaranya, putra mantan pentolan Demokrat Lampung Selatan itu menganggap kalau penganggaran ATK seolah seperti menggugurkan kewajiban serta main aman.
“ Kita bukannya nggak butuh ATK tetapi kalau dana ATK nya besar-besar sangat disayangkan sekali. Apalagi manfaatnya tidak dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Lampung Selatan, ini mesti menjadi perhatian semuanya,” ujar Hierarki.DPRD Lampung Selatan melalui legislator-legislatornya sampai-sampai menaruh curiga. Sebab permainan ATK ditengarai paling aman dan mudah direalisasikan tanpa harus berfikir panjang dan nyaris tanpa tekanan.
“ Kita patut curiga jangan-jangan memang didorong ke arah ATK, atau sekedar main aman dan minim risiko. Mudah merealisasikannya, nggak begitu dalam menggunakan uang rakyat. Harus cermat dan harus bisa menyentuh orang banyak uang yang dimanfaatkan,” ketus Halim Nasai, Politisi Fraksi PAN asal Kalianda.Menguapnya anggaran untuk alat tulis kantor itu mestinya bisa ditekan. Apalagi pada masa pemulihan ekonomi seperti saat ini. ATK juga tidak dapat dihilangkan begitu saja, namun dengan hadirnya digitalisasi dalam setiap penyusunan dan pengelolaan rancangan dan sebagainya. Hal tersebut harusnya bisa ditekan dan diefisienkan.
“ Semua sudah serba paperless. Fungsi dari paperless itu kan mesti bisa menekan daripada pemakaian alat tulis kantor, ATK itu tidak dapat dihilangkan kecuali instruksi pimpinannya sendiri. Tetapi walaupun tak dapat dihilangkan namun bisa ditekan dan anggaran yang dihemat tadi bisa dialihkan untuk kegunaan yang lain, program-program lain yang lebih bermanfaat,” ujar Anggota Komisi IV Andi Apriyanto. (red)
Sumber: