2023 Bumi Andan Jejama Bebas Malaria
Tri Julian Muhar, S.Si Entomolog Kesehatan Puskesmas Hanura Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Pesawaran. Penyakit malaria dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita dan ibu hamil. Kementrian kesehatan telah menetapkan target Kabupaten Pesawaran Bebas Malaria/Eliminasi Malaria pada tahun 2025. Syarat tercapainya eliminasi malaria yaitu tidak adanya kasus positif malaria selama dua tahun berturut turut (angka kejadian kasus = 0), untuk mencapai target tersebut maka mulai tahun 2023 Kabupaten Pesawaran harus tidak memiliki kasus positif malaria. Berdasarkan data jumlah kasus malaria pada tahun 2021 dan 2022 diketahui angka kasus kesakitan malaria yang dinyatakan dengan indikator Annual Paracite Incidence (API) yaitu kurang dari satu ( <1 ) kasus per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukan bahwa kabupaten pesawaran merupakan daerah endemis rendah dan tergolong zona hijau yang berarti berada tepat satu tingkat di bawah eliminasi malaria. Data tersebut memunculkan optimisme bahwa Kabupaten Pesawaran mampu mencapai target yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan. Keberhasilan Kabupaten Pesawaran bebas malaria dapat diwujudkan dengan tiga langkah strategis berikut : 1. Intensifikasi Pengendalian Vektor Secara Terpadu dan Menyeluruh Pengendalian vektor malaria melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan swasta dapat dimulai dari pengendalian secara fisik yaitu modifikasi dan rekayasa lingkungan. Kegiatan yang dapat dilakukan berupa Menimbun genangan air, melancarkan saluran air, pengangkatan tumbuhan air dan mengatur kadar garam di lagun. Pengendalian secara kimiawi dilakukan oleh petugas kesehatan dengan secara rutin melakukan larvasidasi di daerah reseptif dalam rangka membunuh jentik nyamuk, melakukan penyemprotan dinding rumah untuk membunuh nyamuk dewasa dan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan darah massal. Pihak swasta juga memiliki peran aktif menjaga lingkungan yang bersih dan sehat sebagai bentuk tanggung jawab sosial. 2. Peningkatan Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Masyarakat merupakan bagian terpenting dalam pencegahan penyakit malaria. Dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat maka akan berdampak pada semakin menurunnya kasus malaria. Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga dapat menurunkan jumlah tempat perindukan nyamuk. Pengendalian vektor malaria secara mekanik dilakukan oleh masyarakat dengan cara memakai kelambu berinsektisida yang telah dibagikan, memasang kawat kasa di lubang ventilasi, memakai pakaian tertutup ketika beraktivitas di malam hari. Selain itu masyarakat diharapkan segera memeriksakan diri ketika mengalami gejala malaria guna mencegah penyebaran malaria. 3. Penelitian dan Pengembangan Berkelanjutan Para akademisi melakukan penelitian dan pengembangan guna mendapat produk ilmu pengetahuan terbaru dalam pencegahan dan penanggulangan malaria. Produk penelitian tersebut diharapkan dapat membuat pencegahan dan penanggulangan malaria lebih efektif dan efisien. Produk penelitian dapat berupa tata laksana diagnosa dan pengobatan malaria serta aplikasi teknologi tepat guna. Dengan melaksanakan tiga langkah strategis diatas bukan tidak mungkin Kabupaten Pesawaran mendapat predikat bebas malaria pada tahun 2025. (*)
Sumber: