Nasib SD di Bakauheni Harbour City Bakal Diperjelas

Nasib SD di Bakauheni Harbour City Bakal Diperjelas

KALIANDA, RADARLAMSEL.COM - Kisruh soal relokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Bakauheni yang lahan nya numpang di tanah PT. ASDP memang masih menjadi pertanyaan publik. Persoalan itu mencuat akibat lokasi sekolah tersebut masuk dalam rencana pembangunan proyek nasional Bakauheni Harbour City (BHC). Yang menjadi pertanyaan besar kenapa selama ini sekolah tersebut bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah meskipun menumpang lahan. Karena, seperti diketahui jika lembaga pendidikan yang memperoleh bantuan dari pemerintah harus jelas status kepemilikan lahan milik sekolah tersebut. Kepala BPKAD Lamsel, Wahidin Amin memastikan bahwa yang tercatat dalam aset Pemkab Lamsel hanya berupa bangunan dari sekolah tersebut.

\"Kalau lahannya memang milik ASDP. Dulu sewaktu saya di Bappeda sebenarnya ini sudah muncul. Saya pikir sudah selesai tetapi ternyata belum sampai sekarang,\" ungkap Wahidin kepada Radar Lamsel, Kamis (2/2/2023).
Saat ditanya lebih jauh, Wahidin menegaskan jika ranah persoalan ini berada di Dinas Pendidikan Lamsel. \"Kalau untuk lebih detail silahkan konfirmasi ke Disdik langsung,\" pungkasnya. Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Lamsel, Asep Jamhur mengaku, kalau dirinya baru mengetahui persoalan tersebut baru-baru ini. \"Saya juga kaget, ternyata lahan nya masih menumpang di ASDP,\" ungkap Asep. Lalu kenapa sekolah itu bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah selama ini? Padahal status lahannya masih milik PT. ASDP?, Asep tidak memberikan banyak komentar. \"Saya kan baru juga di Disdik mas,\" timpalnya. Berkaitan dengan permasalahan ini, pihaknya memastikan akan membahasnya dalam rapat internal Pemkab, Jum\'at (3/2/2023). Hal itu dilakukan untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan tersebut.
\"Besok kita rapat mas. Semoga ada solusi yang baik. Sehingga permasalahan ini bisa segera selesai. Dan tidak ada yang dikorbankan atas pembangunan proyek nasional ini,\" tutupnya.
Diketahui, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan sudah berdiri sejak Tahun 1983 sampai dengan saat ini. Ironisnya sekolah tersebut masih numpang atau berdiri di atas tanah milik PT. ASDP. Fakta tersebut sangat miris, karena baru diketahui setelah sekian lamanya. Lantaran, sekolah tersebut masuk dalam wilayah proyek srategis bernama Bakauheni Harbour City (BHC). Pemkab Lampung Selatan telah meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Lamsel sebagai penegak Perda untuk mengetahui duduk perkara persoalan relokasi SDN 2 Bakauheni tersebut. Kepala Satpol-PP Lamsel, Maturidi menegaskan, pihaknya telah melakukan penelusuran untuk mencari informasi terkait hal tersebut. Dia membenarkan, jika SDN 2 Bakauheni masih berdiri di atas tanah milik PT. ASDP.
“Ya, kita dalam waktu dekat akan menggelar rapat internal untuk menyikapi permasalahan ini. Karena memang lokasi SDN 2 Bakauheni itu masuk dalam areal pengembangan kawasan BHC,” ungkap Maturidi kepada Radar Lamsel, Rabu (1/2/2023).
Dia mengatakan, rapat internal itu akan membahas win-win solution atau mencari solusi atas permasalahan tersebut. Nantinya, akan disampaikan kepada pimpinan untuk dibahas bersama PT. ASDP.
“Dari hasil pertemuan itu nanti akan kita rumuskan apa solusinya. Nanti, Pak Bupati yang akan langsung menyampaikannya kepada PT. ASDP supaya semua persoalan ini bisa disikapi dengan baik. Proyek nasional memang penting dan kita dukung. Namun, keberadaan sekolah yang tujuannya untuk mencerdaskan generasi penerus juga sangat penting,” tutupnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lamsel, Asep Jamhur belum bisa dimintai keterangan terkait persoalan tersebut. Dihubungi via telepon dan pesan whatshapp dalam kondisi tidak aktif. Hasil penelusuran Radar Lamsel, aktifitas belajar mengajar di SDN 2 Bakauheni sampai saat ini masih berjalan seperti halnya pembangunan BHC yang terus digeber. Sekitar lima ratusan siswa masih mengisi kelas I sampai dengan kelas VI di SD tersebut. Para guru disana pun masih aktif mengajar, bahkan beberapa ruang kelas yang rusak akibat angin kencang belum lama ini mendapat bantuan pembangunan. Marger sempat mencuat. Namun rencana marger dengan sekolah dasar lain di wilayah itu seperti jalan di tempat. Ada banyak pertimbangan yang memberatkan para guru dan wali murid disana akan wacana marger.
“ Kemarin pihak sekolah dan pihak PT. ASDP sudah bertemu. Informasinya SD kami ini nggak akan digusur tapi info tersebut belum pasti karena Pemkab Lamsel dan PT. ASDP belum duduk bersama mencari solusinya,” ujar salah seorang guru SDN 2 Bakauheni.
Guru yang bercerita pada Radar Lamsel itu bilang, kalaupun wacana marger jadi bergulir, penerapannya tak akan mudah, sebab Komite Sekolah belum tentu sepakat dengan berbagai pertimbangan, begitu pula pihak sekolah lain yang berpikir ulang sebelum marger. Lalu bagaimana jika ada lahan untuk relokasi sekolah? Asalkan lokasinya tidak jauh dari lokasi lama, boleh jadi itu solusi yang baik bagi warga yang menyekolahkan anaknya di SDN2 Bakauheni tersebut.
“ Persoalannya kan tempat atau lahan untuk relokasinya belum ada. Jadi ya percuma saja bicara relokasi kalau lahannya tidak ada, saat ini yang perlu ditegaskan siapa yang bertanggungjawab menyediakan lahan pengganti dan siapa yang kelak mendanai pembangunan sekolah baru pengganti SDN2 Bakauheni, kalau memang betul mau di relokasi,” pungkasnya.
Guru itu berharap pemerintah daerah segera mencarikan jalan keluar dari problem lama yang belum ada titik terangnya. Jauh di dalam lubuk hatinya, guru disana ingin SDN2 Bakauheni tak berhenti menelurkan generasi penerus bangsa dari pintu gerbang Pulau Sumatera. (idh)

Sumber: