PIP Minim Diajarkan Kepada Siswa Sekolah

PIP Minim Diajarkan Kepada Siswa Sekolah

NATAR, RADARLAMSEL.COM - Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung, Ir. Raden Muhammad Ismail (RMI) Menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di desa Negara Ratu kecamatan Natar Lampung Selatan. RMI dalam penyampaiannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat telah menyambutnya dengan sempurna untuk menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila.

\"Terima kasih kepada seluruh masyarakat, seluruh peserta yang hadiri dalam acara ini telah memberikan tempat, waktu untuk melaksanakan kegiatan PIP sekaligus silaturahmi saya bersama warga Negara Ratu hari ini, \" kata RMI sapaan akrabnya.
Menurut RMI, saat ini hampir rata-rata sekolah sudah mulai kurang mengajarkan dan mengingkatkan tentang Ideologi Pancasila kepada generasi penerus bangsa. PIP, kata RMI, sangat penting untuk  dipahami sebagai dasar hidup bernegara.
“Yang mana saat ini sudah semakin berkurang, jadi sepulangnya dari sini mohon diingatkan kembali kepada saudara-saudara yang ada di rumah terutama anak-anak kita tentang apa yang disampaikan narasumber dalam acara, \" ungkapnya.
Narasumber kegiatan, Prof, DR. Ambya, S.E., M.Si., menjelaskan, pada tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia mencapai 270,2 Juta penduduk, 600 pulau, 17. 491 etnik, 718 bahasa lokal, keanekaragaman budaya dan kekayaan alam. Dengan Wawasan Kebangsaan yang baik maka Tantangan Global dan tantangan internal, yang dapat berdampak negatif dalam kehidupan tidak akan mampu untuk memecah belah keutuhan Negara.
\"Wawasan kebangsaan itu adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara, \" katanya.
Dengan begitu kata Ambia, harus berani mengorbankan kepentingan kelompok atau diri pribadi untuk kepentiangan Negara, kemudian harus saling menghargai / saling sejajar, menjaga hubungan harmonis dengan seluruh anak bangsa.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya RMI disini silaturahmi berjalan dan kembali menggugah kita untuk lebih belajar lagi, mengingat ingat tentang nilai-nilai ideologi pancasila, \" katanya.
Narasumber lainnya Eko Irawan S.STP., MM mengatakan, menjaga keutuhan NKRI bukan hanya tugas penegak hukum saja tetapi tanggungjawab bersama. Wawasan kebangsaan sangat diperlukan dalam segala aspek, untuk membentengi pengaruh luar yang akan memecah belah persatuan.
\"Di NKRI ini kita bisa hidup dimana pun, bisa menikmati seluruh kekayaan alam seluruh nusantara maka dari itu kita harus menjaganya secara bersama, \" jelasnya.
Bahwa tidak banyak negara seperti Indonesia yang memiliki satu ikatan yaitu Pancasila.
\"Kita memiliki bahasa lokal yang berbeda - beda namun di satukan dengan bahasa Indonesia, ada suatu negara yang begitu kuat tetapi pecah karena tidak memiliki suatu paham seperti Pancasil,\" katanya.
Pancasila sebagai pemersatu bangsa, merupakan norma dasar sebagai payung kehidupan.
\"Pancasila melindungi kita di dalam perbedaan dan menyatukan kita di dalam perbedaan, sampai berbeda politik pun kita dilindungi pancasila, Jadi kita tidak boleh takut kita punya kebebasan karena ada Pancasila, harus pandai memilih memilih mana yang terbaik,\" jelasnya.
Moderator kegiatan, Syafrizal Syani, S.E., A.Kt. Saat penutupan acara menerangkan, kegiatan seperti ini rutin setiap bulannya dilakukan RMI dengan tujuan mencegah tangkal pemecah belah bangsa, juga sebagai perekat.
\"Sepulang dari sini peserta bisa membantu menyebar luaskan apa yang disampaikan, \" katanya. (Feb)

Sumber: