Harga Beras Melandai, Harga Gabah Bertahan

Harga Beras Melandai, Harga Gabah Bertahan

PALAS, RADARLAMSEL.COM – Setelah melonjak selama beberapa bulan, harga jual beras ditingkat pabrik akhirnya mulai melandai. Saat ini harga jual beras dari pabrik sudah turun sebesar Rp500 rupiah per kilogramnya. Selama satu pekan belakangan, pabrik menjual beras mulai dari Rp10.500 hingga Rp11.000. Sebelumnya beras dijual dengan harga Rp11.000 hingga Rp11.500. Melandainya harga beras ini disebabkan upaya stabilisasi harga dengan memasarkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Badan Urusan Logistik (BULOG) dan Dinas Ketahanan Pangan Lampung Selatan. Ali Hidayat (37) salah satu pengusaha pabrik penggilingan padi Desa Palas Jaya mengatakan, harga beras mulai melandai selama satu pekan belakangan. Sebelumnya ia menjual beras hasil produksi dengan harga Rp11.500 kini dijual dengan harga Rp10.500 per kilogram.

“Sepekan lalu kita masih jual beras Rp11.500. Tapi sekarang sudah Rp10.500 paling tinggi kita jual Rp 11.000 per kilogramnya itu sudah beras bagus kemasan 10 kilogram,” kata Ali kepada Radar Lamsel, Minggu (19/2).
Ali mengamini bahwa turunnya harga beras selama satu pekan terakhir disebabkan oleh upaya stabilisasi harga beras dari Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan. Kedua pihak tersebut berusaha memasarkan harga beras dengan harga lebih rendah.
“Kalau eceran di pasar sekarang sudah Rp11.500 sebelumnya kan sampai Rp12.000 bahkan ada yang dijual Rp13.000 per kilogram. Penyebabnya karena sekarang sudah ada beras dari Bulog itu, di pasar sudah banya beras SPHP,” sambungnya.
Meski harga jual beras saat ini sudah melandai, namun kata Ali, hal tersebut tak mempengaruhi harga gabah. Saat ini harga gabah masih di angka Rp6.000 per kilogram. Hal tersebut tentu membuat para pemilik pabrik merugi.
“Harga gabah enggak turun, padahal beras sudah turu. Kita bisa merugi kalau harga gabah enggak turun dari Rp 6.000. Harapan kami pemerintah juga dapat menstabilkan harga gabah,” ucapnya.
Sementara itu salah satu penjual beras eceran di Kecamatan Kalianda, Reni (32), harga beras eceran belum mengalami penurunan. Beras masih dijual Rp12.000 sampai Rp13.000 per kilogramnya. Saat ini, kata Reni, beras SPHP juga telah banya beredar namun beras tersebut tak banyak diminati pembeli lantaran kualitasnya kurang baik.
“Kalau beras pabri seperti raja lele dan gurame itu masih kita jual Rp12.000 sampai Rp13.000 per kilogramnya. Ada beras SPHP dari Bolog tapi saya enggak jual karena berasnya kurang bagus, secara tampilan bulir beras memang bagus tapi sesudah dimasak nasinya tidak pulen,” pungkasnya. (vid)

Sumber: