Datang Tak Dilayani, Mau Pulang Dihampiri

Datang Tak Dilayani, Mau Pulang Dihampiri

Ilustrasi Gambar--

KALIANDA, RADARLAMSEL.COM - Para pengunjung memprotes kinerja tukang parkir kendaraan bermotor di Pasar Inpres Kalianda. Para lakuran kujir dianggap tidak profesional dalam melayani masyarakat yang ingin memarkir kendaraan mereka. Ibarat kata, mau bayaran tapi kerjanya ogah-ogahan.

 

Seperti yang dialami Tama (31), warga Kecamatan Kalianda ini hendak memarkir kendaraannya di depan salah satu toko emas. Dia berniat menitipkan kendaraannya kepada tukang parkir. Tetapi saat itu tukang parkir sedang sibuk mengurus kendaraan lain.

 

Tama lantas meninggalkan kendaraannya tanpa nomor parkir ataupun semacamnya. Begitu dia hendak mengambil kendaraannya. Secara ajaib tukang parkir tanpa mengenakan rompi Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan menghampirinya.

 

"Dia (tukang parkir) nagih uang parkir. Ya, saya bayar saja Rp2000," katanya kepada Radar Lamsel, Sabtu (10/6/2023).

 

BACA JUGA:Kincir Air Hemat Listrik Pacu Gairah Pertambakan

 

Cerita yang sama juga dialami Lita ketika mengunjungi los ikan di Pasar Inpres Kalianda. Ketika menaruh kendaraannya di pinggir jalan los ikan, tidak ada satu orang pun tukang parkir yang menghampiri perempuan berusia 26 tahun itu.

 

Tetapi ceritanya berbeda setelah Lita beres berbelanja. Baru beberapa detik menghidupkan kendaraannya, Lita langsung dihampiri oleh tukang parkir yang mengenakan rompi Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan sembari berlari.

 

"Tiba-tiba langsung minta bayar parkir. Padahal tadi sepi-sepi saja, kok giliran mau pulang kita dikejar kayak maling," katanya.

 

Tama merasa tukang parkir yang ada di Pasar Inpres Kalianda tidak profesional dalam melakukan tugasnya. Alih-alih memberikan pelayanan yang maksimal, pelayanan yang minimal pun tidak. Tama mengatakan tukang parkir di Pasar Inpres Kalianda tidak menjual jasa.

 

"Mungkin yang resmi cuma rompinya saja. Sisanya, ya, saya kira semua pengunjung tahulah soal ini," katanya.

 

Kalau benar para tukang parkir tersebut di bawa naungan Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, sudah sepatutnya kerjaan mereka dievaluasi. Jangan sampai nama Dishub bobrok cuma gara-gara tukang parkir yang tidak profesional mengurus kendaraan pengunjung. (rnd)

Sumber: