Lamsel Bebas Antraks, Disnak Tetap Waspada

Lamsel Bebas Antraks, Disnak Tetap Waspada

Ist. Radar Lamsel - Kepala Disnakkeswan Lamsel, Ir. Rini Ariasih gencar turun ke lapangan memantau perkembangan virus LSD ke seluruh kecamatan, untuk kasus antraks Lampung Selatan masih steril.--

KALIANDA, RADARLAMSEL.COM – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan mulai meningkatkan kewaspadaan, sejak munculnya kasus serangan virus antraks di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada awal Juli lalu.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan, Rini Ariasih mengatakan, pihaknya mulai meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran virus antraks di Lampung Selatan.

“Lampung Selatan masih bebas antraks, namun kita tetap waspada untuk mengantisipasi supaya wabah antraks ini tidak masuk ke Lampung, khusunya Lampung Selatan,” kata Rini kepada Radar Lamsel, Kamis (13/7) kemarin.

Rini menjelaskan, salah satu yang paling diawasi yaitu lalu lintas ternak sapi, sebab Lampung Selatan menjadi gerbang masuk ternak sapi dari luar daerah. 

Ternak sapi yang akan masuk ke Lampung Selatan benar-benar diawasi secara ketat.

BACA JUGA:Banjir Paksa 25 Hektar Padi Ditanaman Ulang

“Lampung Selatan ini menjadi pintu gerbangnya lalu-lintas ternak sapi. Lalu-lintas ternak sapi ini benar-benar kita waspadai, dan harus mengikuti peraturan,” sambungnya.

Berbeda dengan virus Lumpy Skin Desease atau LSD dimana daging sapi yang telah terinfeksi masih bisa dikonsumsi. Sementara untuk penyakit antraks, daging dari sapi yang telah terpapar penyakit tak bisa dikonsumsi.

“Kalau untuk LSD dagingnya masih bisa dikomsumsi, sementara antraks tidak karena bisa menular. Kita juga mengharapkan para peternak untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, terus menjaga asupan makanan dan kebersihan kandang agar sapi tidak mudah terserang penyakit,” pungkasnya. (vid)

Sumber: