BNPP Ajari Warga Survive saat Bencana

BNPP Ajari Warga Survive saat Bencana

Ist – Direktur Bina Potensi BNPP Drs. Mochamad Hernanto hadir di Desa Way Muli Timur Kecamatan Rajabasa saat pemberdayaan masyarak disana.--

RAJABASA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – Wilayah pesisir yang membentang di sepanjang Kabupaten Lampung Selatan menjadikan Bumi Khagom Mufakat rentan menghadapi bencana alam.

Itu yang melatar belakangi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) perlu membekali warga di wilayah pesisir untuk dapat meminimalisir korban bencana alam.

Desa Way Muli Timur menjadi pusat dari pemberdayaan tersebut. Sebab di desa itu bencana tsunami merenggung banyak korban jiwa, BNPP dan Basarnas menilai warga disana perlu dilatih cara survive guna mengurangi risiko jatuhnya korban ketika terjadi bencana.

“ Kami berharap masyarakat dapat memberikan pertolongan pada saat terjadi bencana. Di Desa Way Muli ini pernah terjadi tsunami, dengan adanya pemberdayaan masyarakat ini dapat mempermudah memberikan pertolongan disamping menunggu pertolongan dari Basarnas dan Tim SAR lainnya,” kata Direktur Bina Potensi BNPP Drs. Mochamad Hernanto, M.M, Selasa (24/10/2023).

BACA JUGA:Rakernas Perpadi di Solo Dorong Stabilisasi Harga Gabah

Hernanto bilang pemberdayaan yang dilaksanakan oleh BNPP berlangsung selama tiga hari ke depan. BNPP kata dia tidak sekedar melaksanakan pemberdayaan seremonial belaka, lebih dari itu BNPP bersama Basarnas ingin memberikan pengetahuan mendalam terhadap warga dalam hal survive.

“ Tim kami memberikan pengetahuan tentang evakuasi, pertolongan pertama kemudian pengetahuan cara penyelamatan diri sendiri maupun menyelamatkan orang lain ketika bencana datang, namun belum ada pertolongan dari tim SAR, hal itu perlu diketahui tekniknya supaya mengurangi korban,” jelasnya.

Selain tim SAR, pemberdayaan itu juga melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dalam banyak kebencanaan para dokter juga punya tanggungjawab mengidentifikasi kesehatan pengungsi atau korban jiwa saat terjadi bencana.

Warga Desa Way Muli Timur berharap kehadiran BNPP dan Basarnas serta Tim SAR lainnya di desa itu memberi dampak positif bagi warga. Utamanya pengetahuan tentang evakuasi, pencarian dan penyelamatan.

“ Kami ingin kedatangan mereka disini betul-betul memberi pengetahuan yang belum kami ketahui, sebab belajar dari pengalaman ketika terjadi bencana; semua menjadi panik dan menyelamatkan orang-orang terdekat menjadi hal yang paling diutamakan, nah cara mengatasi kepanikan spontan itu perlu dilatih,” kata Sulaiman.

Banyak warga disana berprofesi sebagai nelayan, seperti kebanyakan nelayan lainnya; mereka juga kerap dirundung kecemasan ketika hendak melaut dan meninggalkan anak dan istri di rumah.

Itu mempertegas bahwa trauma akan tsunami beberapa tahun silam belum serratus persen dilupakan. Oleh sebab itu warga berharap BNPP dan Basarnas dapat rutin berkunjung memberi pelatihan semacam ini.

“ Lebih bagus lagi kalau di desa itu ada tim yang diberdayakan, karena kalau mau menunggu kehadiran Basarnas atau BNPP saat terjadi bencana rasanya kurang pas. Yang lebih pas lagi diberdayakan dan diberi insentif, jadi mereka bertugas menjadi perpanjangan tangan Basarnas atau SAR dalam hal penyelamatan ketika ada bencana,” tegasnya. (red)

Sumber: