Proyek Drainase Jadi Penyebab Kecelakaan
KALIANDA – Pengerjaan proyek drainase dan trotoar di Jalan Raden Intan Kalianda kembali dikeluhkan pengguna jalan. Pasalnya, selain menimbulkan debu, pengoperasian separuh badan jalan juga menimbulkan kemacetan dan sering terjadinya kecelakaan. Seperti yang terjadi Selasa (3/11). Dua kendaraan roda dua yang berlawanan arah bersenggolan tepat di belakang Tugu Raden Intan Kalianda. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, kendaraan jenis yamaha vixion dan yamaha mio itu datang dari arah berlawanan. Mereka terlebat kecelakaan ringan hingga menyebabkan keduanya terjatuh. Meski sempat terjadi perdebatan, namun kedua kendaraan tersebut sepakat damai dan melanjutkan perjalanan. Mirisnya, tidak ada seorangpun petugas proyek bahkan petugas yang mengatur lalulintas membantu para pengguna jalan tersebut. “Ya, dua motor itu serempetan tepat didepan toko saya. Itu karena ada proyek ini jadi jalannya sempit,”kata Nur, warga setempat, Selasa (3/11). Dia mengaku sangat terganggu dengan adanya proyek drainase dan trotoar tersebut. Pasalnya, debu yang bertebaran akibat limbah proyek tidak segera diangkut oleh petugas. Bahkan, pengoperasian setengah badan jalan juga tanpa melibatkan petugas yang mengatur lalulintas. “Wajar saja saya mengeluh, debu kotorannya masuk ke toko saya. Sudah pasti bisa menimbulkan penyakit pernafasan karena debu. Selain itu, petugas yang mengatur jalan juga tidak ada. Jadi, wajar saja terjadi kecelakaan,”tutupnya. Pernah diberitakan sebelumnya, Rehabilitasi drainase dan trotoar di Jalan Raden Intan, Kecamatan Kalianda bisa disebut proyek siluman. Pasalnya, pihak rekanan tidak memasang plang kegiatan dilokasi tersebut. Tindakan tersebut, jelas melanggar karena bertentangan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 53/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, serta Undang Undang Nomor 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Pantauan Radar Lamsel, pengerjaan drainase itu sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. Bahkan, dilokasi tersebut minim rambu-rambu lalulintas padahal lokasinya berada di jalur ramai pengendara. Salah seorang pekerja mengaku tidak mengetahui secara jelas siapa rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. “Saya hanya pekerja biasa disini. Siapa pimpinannya saja saya tidak tahu,”katanya tanpa mau menyebutkan identitasnya, Minggu (1/11) kemarin. Pernah dikonfirmasi sebelumnya, Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Kalianda Zulkarnain Hamid mengatakan, pihaknya hingga kini belum juga tidak mengetahui siapa rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. (idh)
Sumber: