Maksimalkan Penerapan K.13 Revisi Melalui Workshop Bersama

Maksimalkan Penerapan K.13 Revisi Melalui Workshop Bersama

KALIANDA – Kurikulum 2013 (K.13) hasil revisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tidak lama lagi bakal dimplementasikan di tiap-tiap satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Untuk maksimlanya penerapan kurikulum hasil perubahan tersebut. Masing-masing Induk Cluster SD dan SMP di Lampung Selatan mulai melakukan pembahasan (workshop, red) terkait pendampingan implementasi K.13 revisi tersebut. Salah satunya adalah Induk Cluster SDN 1 Kalianda yang memulai kegiatan workshop pendampingan implementasi K.13 revisi, di sekolah setempat, Rabu (31/8) kemarin. Ketua Induk Cluster SDN 1 Kalianda A. Rifai, S. Pd menuturkan, kegiatan workshop pendampingan implementasi kurikulum 2013 hasil revisi Kemendikbud RI ini, diikuti oleh para kepala sekolah dan guru yang tergabung dalam Induk Cluster SDN 1 Kalianda, dengan menghadirkan narasumber dari para pendamping K.13 untuk wilayah Kecamatan Kalianda. “Dengan dilaksanakannya workshop ini diharapkan para guru nantinya benar-benar dapat memahami K.13 revisi secara utuh dan menyeluruh. Sehingga skill dan keterampilan guru pun bisa lebih meningkat. Dan tidak ada lagi keragu-raguan para guru untuk menyampaikan materi berbasis K.13 ini dalam setiap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya,” ujar Rifai, kepada Radar Lamsel, disela-sela kegiatan workshop. Rifai menjelaskan, di Lamsel terdapat 107 sekolah dasar dari 15 Induk Cluster yang menjadi sasaran untuk penerapan K.13 tahun 2016-2017. Menurutnya, ke-15 Induk Cluster itu terdapat di wilayah Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Ketapang, Palas, Sragi, Sidomulyo, Candipuro, Katibung, Natar, Tanjung Bintang, Merbau Mataram, Tanjung Sari, Jati Agung dan Kecamatan Bakauheni. “Dalam Induk Cluster SDN 1 Kalianda ini terdapat 8 sekolah dasar yang tergabung diantaranya SDN 2 Kalianda, SDN Bumi Agung, SDN 2 Way Urang, SDN 3 Way Urang, SDN 1 Palembapang dan SDN 1 Way Lubuk,” jelasnya. Sementara itu, Sulastri, selaku pengawas pendamping K.13 wilayah Kecamatan Kalianda mengatakan, ada beberapa perbedaan antara K-13 revisi dengan sebelumnya. Revisi itu di antaranya, terletak pada meningkatkan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Kemudian, adanya penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru, proses berpikir siswa tidak dibatasi, teori 5M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis dan mencipta) tidak sebatas menjadi teori saja, serta struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah. “Implementasi Kurikulum 2013 revisi ini akan diterapkan pada kelas 1 dan kelas 4 SD. Dengan harapan tahun-tahun berikutnya, penerapan ini akan dilakukan secara berjenjang,” katanya. Selain di Induk Cluster SDN 1 Kalianda, workshop pendampingan implementasi K.13 revisi juga dilakukan di Induk Cluster SMPN 1 Kalianda dengan menghadirkan narasumber pendamping K.13 dari Guru SMPN 1 Natar Preni Reliyanti. Dalam pemaparannya, Preni menyampaikan, dalam penerapan revisi Kurikulum 2013 ini tidak terlalu banyak perubahan dari K.13 versi sebelumnya. \"Hanya saja di dalam K.13 revisi ini terdapat poin utama yang wajib dipahami oleh para guru, yakni cara meningkatan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD),\" terangnya. Lalu, untuk poin-poin lainnya meliputi soal penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Menurutnya, jika dalam penerapan K13 versi sebelumnya, seluruh guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. \"Tetapi setelah dilakukannya revisi K.13 ini, penilaian sosial dan keagamaan siswa itu cukup dilakukan oleh guru PPKn dan guru pendidikan agama-budi pekerti saja. Sedangkan untuk guru mata pelajaran lainnya hanya menilai aspek akademik sesuai bidang study yang diajarkan,\" jelasnya. Meski tidak banyak perubahan, lanjut Preni, diharapkan dalam kegiatan workshop ini semua peserta dapat memahami secara jelas tentang revisi K.13. \"K13 versi baru ini, intinya tetap mendukung proses belajar mengajar di kelas dengan cara yang menyenangkan,\" ungkapnya. Pada kesempatan itu, Ketua Induk Cluster SMPN 1 Kalianda Sakwan, S. Pd mengatakan, digelarnya workshop ini dalam rangka penyesuaian bagi para guru bidang study untuk mengimplementasikan K.13 yang telah dilakukan revisi (perubahan, red). \"Adanya perubahan yang tertuang dalam Revisi K13 ini menuntut semua pihak yang terkait didalamnya untuk segera melakukan penyesuaian. Selain sebagai wahana sosialisasi, workshop ini juga sebagai media tuntunan bagi para guru yang sekolahnya menjadi sasaran untuk penerapan K.13 \" pungkasnya. (iwn)

Sumber: