Orderan Beton Belum Dibayar, Jalan Terancam Dibongkar

Orderan Beton Belum Dibayar, Jalan Terancam Dibongkar

Ilustrasi Gambar--

PALAS  RADAR LAMSEL.DISWAY.ID – Proyek peningkatan jalan poros sepanjang 14,5 kilo meter di Kecamatan Sragi tersandung masalah. Masalah ini muncul lantaran PT. Alvin Akbar Konstruksindo sebagai kontraktor tak mampu melunasi pembayaran beton kepada PT. Manggung Polah Raya.

PT. Manggung Polah Raya juga telah memberikan ultimatum akan melakukan pembongkaran di salah satu ruas jalan rigid beton yang telah rampung terbangung. 

Informasih rencana pembongkaran jalan itu didapat setelah PT. Manggung Polah Raya menerbitkan surat undangan terbuka kepada media cetak dan online. Namun dalam surat terbuka tersebut tertera tanggal dan waktu pelaksanaanya.

Mantan pengawas  pengerjaan proyek tersebut juga tak menepis rencana pembongkaran jalan tersebut. “Iya, saya barusan ditelpon pihak kepolisian kecamatan. Bahwa ada rencana pembongkaran jalan rigid beton yang baru selesai di bangun,” kata narasumber yang enggan menyebutkan namanya itu.

BACA JUGA:Tips Beli HP second Supaya Dapat yang Berkualitas

Dari informasi yang ia terima, pembongkaran jalan rigid beton itu memilik panjang 565,4 meter dan lebar lima meter dengan total volume 703,6 meter kubik. Sementara tunggakannya mencapai Rp 949.888.500

“Setelah saya meruntut informasi yang saya terima, titik ruas jalan yang akan dibongkar berada di Desa Sumber Agung berbatasan langsung dengan Kecamatan Sragi dan Ketapang,” katanya.

Disisi lain Kepala Desa Sumber Agung, Ali Rohim justru belum mengetahui rencana pembongkaran jalan rigid beton  di desanya itu. Menurutnya jika rencana itu akan terlaksana PT. Manggung Polah Raya memberikan konfirmasi kepada pemerintah desa setempat.

“Saya belum dapat kabar kalau ada rencana pembongkaran itu. Seharusnya ada konfirmasi, tapi sampai sore ini kita belum dapat tembusan pemerintah desa,” ucapnya.

Ali Rohim juga mengaku terkejut mendengar rencana pembongkaran ruas jalan apalagi tanpa melalui konfirmasi kepada pemerintah desa. Upaya pembongkaran ini tentunya sangat berpotensi menimbulkan benturan masyarakar, apalagi diketahui benyebabnya buntut dari pihak kontraktor yang menunggak hutang kepada penyedia beton ready mix.

“Sangat berpontensi terjadi benturan, apalagi mereka tiba-tiba datang langsung bongkar. Masyarakat pasti akan mempertahankan jalan yang sudah dibangun. Sebab, pembangunan jalan telah dinantikan bertahun-tahun setelah dibangun mau dibongkat,” ucapnya.

Sementara itu Camat Sragi, Sumari Sasmito, juga telah mendengar isu pembongkatan ruas jalan rigid beton itu meskipun belum sepenuhnya.

“Iya saya juga baru dengar sore ini. Saya masih mencari informasi untuk kebenarannya,” pungkasnya. (vid)

Sumber: