Produksi Rata-rata Gabah Turun
Ilustrasi Gambar--
SRAGI, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – Sekitar 400 hektar tanaman padi di wilayah Sragi mengalami penurunan produksi gabah. Hal ini disebabkan dampak musim kemarau pada musim tanama gadu.
Kekeringan menyebabkan produksi gabah anjlok hingga dibawah empat ton per hektar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi, Haryono mengatakan, ada 400 hektar hamparan tanamana padi mengalami rusak berat akibat kekeringan. Hal ini menyebabkan produksi gabah di hamparan tersebut turun drastis.
“Penyebabkan kekeringan, sehingga tanaman padi kekurangan air. Ini menyebabkan tanaman rusak berat sehingga produksi gabah anjolok,” kata dia, Minggu (12/11) kemarin.
BACA JUGA: Koalisi Perubahan Rapatkan Barisan, Antoni Imam: Kerja Bersama, AMIN…
Haryono menerangkan, produksi gabah pada hamparan tanaman padi yang mengalami rusak berat di bawah empat ton per hektar.
“Kalau untuk yang puso itu ada 200 hektar, tidak panen. Sementara yang rusak berat itu ada 400 hektar dengan produksi di bawah tiga ton per hektar,” sambungnya.
Haryono juga mengaku, musim panen di wilayah Sragi juga nyaris selesai, dari 2.272 hektar kini tinggal tersisa 500 hektar hamparan yang belum dipanen.
Dampak musim kemarau ini juga menyebabkan produksi rata-rata gabah di Kecamatan Sragi pada musim gadu ini juga mengalami penurunan.
“Kalau sekarang sudah hampir selesai. Akibat kemarau produksi rata-rata gabah di Sragi juga ikut menurun, dari tujuh ton per hektar kini turun menjadi enam ton per hektar,” pungkasnya. (vid)
Sumber: