DBD Meluas, Ketapang Paling Banyak Kasus

DBD Meluas, Ketapang Paling Banyak Kasus

Ilustrasi Gambar--

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mengintai masyarakat di Kabupaten Lampung Selatan. Belum genap satu bulan di Tahun 2024, sebanyak 17 kasus penyakit ini telah menjangkit warga di Bumi Khagom Mufakat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan, Devi Arminanto mengungkapkan, 17 kasus DBD yang ditemukan itu tersebar di tujuh puskemas. Yang terbanyak, terjadi di wilayah Puskesmas Ketapang.

“Ya, sudah ada 17 kasus DBD yang kita temukan di 2024 ini. Sebarannya terbanyak di Puskesmas Ketapang 11 kasus. Sisanya masing-masing satu kasus di Puskesmas Penengahan, Bumidaya, Way Urang, Katibung, Banjar Agung dan Puskesmas Tanjungsari Kecamatan Natar,” ungkap Devi saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (24/1/2024).

Pihaknya tidak menampik, peristiwa ini terjadi lantaran intensitas hujan yang cukup tinggi. Namun, Dinkes telah melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap penyakit DBD maupun malaria tersebut.

BACA JUGA:Nanang Ajak DPRD Kawal 10 Usulan Musrenbang

“Kita imbau agar masyarakat mewaspadai potensi ini dengan menerapkan bebagai upaya disaat musim penghujan ini. Beberapa upaya untuk mengantisipasi terjadinya kasus DBD dan malaria yang dapat dilakukan masyarakat dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” imbaunya.

PSN, lanjut dia, dapat dilakukan dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yg dapat menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.

“Kita juga minta untuk melakukan kordinasi dengan lintas program maupun lintas sektor terkait. Seperti promkes kesling dan petugas jumantik (PJ) DBD,” lanjutnya.

Lebih jauh dia mengatakan, pihaknya juga melakukan antisipasi timbulnya kasus DBD di masyarakat dengan berbagai kegiatan. Seperti menggelar penyuluhan ke desa melalui kegiatan posyandu, posbindu, serta kegiatan lain yang melibatkan masyarakat.

“Petugas juga melakukan pemantauan jentik nyamuk bersama kader jumantik, menyiapkan rapid DBD untuk pemeriksaan pada pasien demam yg berkunjung ke Puskesmas dengan kriteria saspek DBD. Untuk menghadapi musim penghujan kami berharap masyarakat tetap bisa menjaga lingkungan masing-masing jangan sampai ada tempat-tempat yang memungkinkan untuk berkembang biak nyamuk,” pungkasnya. 

Masih seputar DBD, masyarakat Sragi nampaknya harus mewaspadai serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan ditemukannya satu kasus di Desa Kedaung.

Serangan DBD yang terjadi di Desa Kedaung ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di awal tahun 2024.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Palas, Waluyo mengatakan, kasus DBD pertama ini ditemukan pada minggu ke tiga di bulan Januari.

“Satu kasus warga terjangkit DBD kita temukan di Desa Kedaung. Ini kasus pertama yang kita temukan di awal tahun  2024,” kata Waluyo kepada Radar Lamsel, kemarin.

Sumber: