LPJU Kota Kalianda, kadang Nyala kadang Padam
Ilustrasi Gambar--
KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di sepanjang Jalan Protokol Kalianda kadang hidup kadang mati. Hal ini memunculkan dugaan di kalangan masyarakat kalau Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lampung Selatan tidak bersungguh-sungguh.
Yang dimaksud tidak bersungguh-sungguh dalam hal ini adalah niat Dishub dalam melakukan perbaikan. Radar Lamsel sempat memantau LPJU di sepanjang Jalan Protokol setelah perbaikan oleh Dishub. LPJU hanya menyala dalam kurun waktu sehari. Esok harinya LPJU banyak yang mati lagi.
"Saya hampir tiap malam lewat jalan itu. Jadi saya paham kondisinya," kata Tama, warga Kecamatan Kalianda, Rabu, 14 Februari 2024.
Tama mengamini kalau LPJU itu sempat menyala sehari. Namun di malam berikutnya LPJU yang menyala malah mati lagi. Keesokannya kondisinya masih sama. Dia meminta petugas Dinas Perhubungan mengecek ulang untuk mengetahui kendala LPJU yang sudah diperbaiki.
BACA JUGA:Hasil Quick Count Sementara, Prabowo-Gibran Unggul di Lampung
"Kalau begitu jadi tahu, kan. Kenapa sudah diperbaiki kok besoknya mati lagi. Apa ada yang rusak, atau penyebab lain," katanya.
Dikonfirmasi mengenai persoalan LPJU itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, Harrizon, S.E., M.M. tak mau terlalu banyak berkomentar. Dia hanya mengenaskan kalau LPJU yang mati di sepanjang Jalan Protokol itu akan dicek lagi kondisinya. "Siap. Nanti disampaikan lagi dengan petugasnya," ucap Harrizon.
Diberitakan sebelumnya, kondisi penerangan di Kecamatan Kalianda benar-benar miris. Banyaknya lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang mati menjadi penyebabnya. Di waktu malam, Kecamatan Kalianda yang berstatus ibukota menjadi gelap gulita. Pemandangan ini bisa dilihat ketika tiba malam hari.
LPJU yang terpasang di sepanjang jalan protokol hampir seluruhnya mati. Tepatnya dari persimpangan jalan di Kantor DPRD Lampung Selatan sampai di perempatan Hotel Kalianda. Kondisi itu pun mendapat sorotan dari masyarakat. Mengingat kondisi yang ada, hal itu wajar. Betapa tidak, masyarakat biasanya berkendara dengan tenang dan terang tiba-tiba merasakan nuansa yang gelap dengan pemandangan yang kurang sedap. (rnd)
Sumber: