Puso Kian Meluas, AUTP Makin Menjauh
Ilustrasi Gambar--
PALAS, RADARLAMSEL.DISWAY.ID – Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) semakin menjauh dari Kecamatan Palas. Tengah ancaman banjir saat ini asuransi dari PT. Jasindo tersebut kini tak lagi bisa diakses petani.
Salah satunya menjadi penyebab, Jasindo enggan menaruh asuransi lantaran wilayah Palas telah dicap sebagai wilayah endemis banjir. Jasindo memang sempat rutin memberikan asuransi kepada petani.
Namun selama asuransi berjalan, upaya pencegahan banjir yang telah dilakukan pemerintah tak pernah membuahkan hasil. Hingga akhirnya asuransi ini tak pernah diberikan lagi di wilayah Palas.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Yusak Murjoko mengungkapkan, sejak dua tahun ini asuransi AUTP ini kita tidak ada lagi di wilayah Palas. Salah satu penyebabnya wilayah Palas telah dicap sebagai wilayah endemis bencana banjir.
BACA JUGA:Nama-nama Caleg Dari Masing-masing Dapil Bakal Mengisi DPRD Lampung Selatan 2024
“Kita sudah cek, memang asuransi AUTP ini tidak ada di wilayah Palas. Bisanya kalau ada sebelum musim tanam sudah ada pembukaan pendaftaran,” kata Yusak kepada Radar Lamsel, Rabu (13/2) kemarin.
Padahal, kata Yusak, AUTP sangat dibutuhkan petani ditengah ancaman banjir saat ini. Asuransi ini bisa mengurangi kerugian petani saat mengalami gagal panen atau puso akibat terdampak banjir.
“Kalau ada, pasti ada petani yang ikut. Terutama wilayah rawan banjir. Karena petani sadar asuransi ini memang cukup membantu ketika mengalami gagal panen,” sambungnya.
Yusak menjelaskan, banjir yang terjadi di awal musim tanam rendeng ini setidaknya telah menyebabkan ribuan hektar tanaman padi petani terendam banjir.
Jumlah tanaman padi yang gagal panen juga terus bertambah. Yusak mengaku laporan terakhir luas tanaman padi yang telah mengalami gagal panen mencapai 380 hektar.
“Pekan lalu masih dibawah 200 hektar. Tapi laporan hari ini sudah 380 hektar. Hingga saat ini juga masih ada tanaman padi petani yang masih terendam banjir. Karena air belum mau surut,” pungkasnya. (vid)
Sumber: