P4TKBMTI Monitor Pembelajaran

P4TKBMTI Monitor Pembelajaran

KALIANDA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan melaksanakan kegiatan peningkatkan profesionalisme guru. Ini terkait masih banyaknya guru bersertifikasi, khususnya guru di Sekolah Dasar (SD) yang belum maksimal dalam menerapkan pendidikan kepada anak didiknya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamsel Anas Anshori saat melihat guru yang mengikuti peningkatan profesional guru di SMKN 1 Kalianda mengatakan, guru yang mengikuti pembelajaran bukannya tidak lulus atau remidial namun mereka diwajibkan belajar untuk meningkatkan profesionalisme dalam menerapkan pendidikan. “Guru yang dipanggil dan mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) Peningkatan Mutu ini jangan rendah diri. Tetapi mereka harus lebih baik lagi dalam memberikan pembelajaran terhadap anak didiknya. Harapan kami, semua guru di Lamsel ini benar-benar guru-guru yang profesional,” kata Anas Anshori, Senin (19/9). Penanggungjawab Pusat Pembelajaran, Drs. Harminto, M.Si mengatakan, ada tiga tempat yang digunakan sebagai tempat Diklat yakni SMKN 1 Kalianda, SMAN 2 Kalianda dan SMK Kebangsaan. Kurang lebih 2.000 guru SD mengikuti Diklat dengan periode belajar selama tiga bulan. “Mereka terbagi dalam beberapa kelompok dan ada kelas bawah untuk kelas 1-3 SD dan kelas atas 4-6. Mereka belajar dengan pola on-off yakni velajar di dalam ruangan dan kembali ke sekolah masing-masing. Selama Diklat, dibimbing oleh instruktur nasional dan dimonitor dari Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (P4TKBMTI),” kata Harminto. Widyaiswara P4TKBMTI, DR. Arizal mengatakan, setiap peserta Diklat diberikan modul sesuai dengan hasil raport Uji Kompetensi Guru (UKG). Harapannya, mereka mampu menjadi guru yang profesional. “Ada sekitar 135 dari P4TKBMTI disebar ke seluruh Indonesia untuk melakukan monitoring. Kita belum tahu hasilnya dari mereka yang sekarang ikut Diklat, karena baru melihat sekarang. Secara online, mereka sudah terprogram dari pusat,” ujar Arizal. (gus)

Sumber: