Harapan WALHI Lampung, Desa Way Kalam Bisa Jadi Pilot Project Bagi LPHD di Desa Lain
--
PENENGAHAN, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Direktur WALHI Lampung, Irfan Tri Musri, mengamini bahwa Desa Way Kalam menjadi pilot project pelatihan pemetaan partisipatif. Nantinya pelatihan itu akan ditindaklanjuti dengan pembatasan patok batas wilayah pengelolaan hutan Desa Way Kalam.
Pematokan di wilayah pengelolaan, atau areal kehutanan sosial itu dilakukan di daerah kawasan hutan desa Way Kalam untuk memperkuat status, dan juga legalitas wilayah kelola masyarakat di Desa Way Kalam dalam menjalankan program kehutanan sosial.
"Dan ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di wilayah hutan desa dari 22 desa yang ada di sekeliling Gunung Rajabasa," kata Irfan saat dihubungi Radar Lamsel, Sabtu, 27 April 2024.
Pria asal Desa Kelau, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, ini memiliki keinginan besar dari pelatihan itu. WALHI Lampung, lanjut Irfan, berharap kegiatan ini bisa menjadi semacam pilot project dan bisa dicontoh oleh LPHD-LPHD di desa lainnya.
BACA JUGA:Ruangan Penuh, Pasien Nunggu Berjam-jam di Ruang Transit, Begini Penjelasan Direktur RSUD Bob Bazar
"Di dalam berita sebelumnya, setelah melakukan pematokan ulang, pemetaan tata ruang di lokasi hutan desa juga akan disesuaikan ukurannya. Secara garis besar, akan ada perbandingan antara ukuran yang lama kemudian disesuaikan dengan pemetaan yang baru."
"Artinya bisa lebih, bisa kurang. Adapun perizinan nantinya masyarakat yang menggarap lokasi hutan desa akan mendapatkan PAK," kata Sekretaris Desa Way Kalam, Anwar Haqiqi.
PAK tersebut akan dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan BPKH Lampung, dan UPTD KPH Way Pisang. Perlu diketahui bahwa untuk areal Gunung Rajabasa, baru Desa Way Kalam yang melaksanakan project ini dengan Walhi selaku koordinator project dan Wanakala Lampung. (rnd)
Sumber: