Cabor Puasa Kegiatan dan Pembinaan

Cabor Puasa Kegiatan dan Pembinaan

Ilustrasi Gambar--

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Kondisi para atlet di bawah naungan KONI Kabupaten Lampung Selatan tengah terlunta-lunta. Betapa tidak, seharusnya di pertengahan tahun para atlet sudah sibuk berlatih dan menjalani pembinaan. Tapi sekarang mereka harus berdiam diri.

Kekosongan anggaran pembinaan di cabang olahraga (cabor) jadi penyebab utamanya. Per 1 Juli 2024 menggenapi setengah tahun buat cabor dalam menjalani puasa kegiatan. Mereka kebingungan harus mengadu ke mana, dan melakukan apa supaya anggaran pembinaan itu turun.

Bila kondisinya terus-terusan seperti ini, maka jangan heran prestasi yang ditorehkan para atlet bakal turun. Itu bukanlah suatu alasan bila mengingat betapa pentingnya anggaran pembinaan buat atlet. Anggaran menjadi modal penting atlet untuk mengasah kemampuan mereka.

Sebelum terlambat terlalu jauh, anggaran pembinaan harus cepat turun. Namun sebelum itu, ada pertanyaan besar mengenai anggaran pembinaannya. Apakah anggaran itu sudah disiapkan, atau tersangkut. informasi terakhir, anggarannya memang ada.

BACA JUGA:Pemerintah Kecamatan Antarkan Tumpeng ke Polsek Natar Sampaikan Ucapan Selamat Hari Bhayangkara ke-78

"Masih berproses," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin, S.Sos., M.M. saat dihubungi Radar Lamsel beberapa waktu lalu.

Namun cabor-cabor sudah tidak tahan dengan keadaan yang sekarang. Mereka bilang, kalau memang anggarannya sudah ada, sebaiknya segera didistribusikan. Kalau ditahan seperti ini terus, maka atlet akan jadi korban karena tidak mampu menjalani latihan efektif.

"Teman-teman atlet ini kan ada yang mau persiapan ke PON. Mungkin juga ada yang siap-siap ikut kejuaraan, atau sekadar latihan," kata salah satu pengurus cabor.

Menurut dia, persiapan yang dilakukan atlet harus benar-benar matang supaya bisa meraih hasil maksimal. Di sisi lain, cabor juga perlu memberikan pembinaan kepada atlet-atlet muda yang potensial. Jangan sampai keahlian mereka disia-siakan karena persoalan anggaran.

"Kalau kita mau jujur, ada pengurus (cabor) yang pakai dana pribadi. Ini bukti kepedulian kepada atlet, supaya mereka tetap bisa mengasah kemampuan," katanya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bisa mengambil langkah strategis supaya dana hibah bisa turun ke KONI. Kemudian induk organisasi olahraga itu juga bisa mendistribusikan anggaran pembinaan ke cabor-cabor. (rnd)

Sumber: