Nilai Proyek Rehab Kelas di SDN 1 Way Urang Fantastis, Tapi Pengerjaan Minimalis

Nilai Proyek Rehab Kelas di SDN 1 Way Urang Fantastis, Tapi Pengerjaan Minimalis

Foto : Istimewa ---

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Kinerja perusahaan dan CV yang mendapatkan proyek di sekolah-sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan patut dipertanyakan. Progres rehab lokal/ruangan sekolah yang ditunjukkan sangat-sangat payah dan lambat.

Salah satu informasi pengerjaan yang lambat diterima radarlamsel.disway.id di SD Negeri 1 Way Urang. Setelah sebulan lebih, pihak perusahaan baru menurunkan material. Padahal seharusnya, bahan material segera masuk begitu proses rehab dimulai. Tetapi realita di lapangan tidak demikian.

Informasinya, perusahaan yang mengerjakan proyek di sekolah-sekolah tersebut bahkan mendapat peringatan dari salah satu lembaga penegak hukum. radarlamsel.disway.id mencoba mengecek secara langsung pengerjaan proyek di SD Negeri 1 Way Urang. Namun pintu gerbang di sekolah itu ditutup.

Bahkan ditempel sebuah kertas putih yang dihiasi tulisan 'dilarang masuk'. radarlamsel.disway.id menghubungi Kepala SD Negeri 1 Way Urang, Edy Merizon, untuk mengonfirmasi kenapa ada tulisan tersebut. Edy juga tidak berkenan ketika radarlamsel.disway.id meminta saran masuk ke sekolahnya.

"Saya lagi ada kegiatan bunda literasi," kata Edy saat dihubungi pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Informasinya, pihak yang mengerjakan rehab di lingkungan SD Negeri 1 Way Urang adalah

CV Lembayung Sutra. Nominal proyeknya cukup fantastis untuk kategori rehabilitasi, yakni sebesar Rp1 miliar. Di samping itu, ada tanda tanya besar mengapa gerbang dipasang tulisan dilarang masuk.

Belum bisa dipastikan apakah pihak sekolah memang membatasi orang luar untuk masuk. Atau ada maksud lain di balik itu. radarlamsel.disway.id mencari nomor Kabid Sarpras Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Sri Widiyarto, untuk mencari informasi lebih seputar proyek tersebut.

Tetapi sayang, mendapatkan nomor pria yang akrab disapa Widi itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Beberapa orang di internal Dinas Pendidikan menyebut kalau Widi merupakan orang yang tertutup. Sama halnya dengan Asep Jamhur. Kepala Dinas Pendidikan itu juga sangat sulit dihubungi. (rnd)

Sumber: proyek di sekolah-sekolah