Atlet Lampung Selatan Menatap PON Dengan Gigit Jari

Atlet Lampung Selatan Menatap PON Dengan Gigit Jari

--

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Sudah jatuh dan tertimpa tangga mungkin pepatah yang pantas untuk menggambarkan kondisi dan keadaan atlet-atlet Lampung Selatan. Bagaimana tidak, masalah dana pembinaan saja belum selesai, atlet malah menghadapi hal berat lainnya.

Para atlet yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional atau PON, terancam gigit jari apabila tidak mendapatkan perhatian apapun. Baik dari KONI maupun Dinas Pemudah dan Olahraga Kabupaten Lampung Selatan. Suasana bingung disertai dengan kegelisahan jelas menghantui.

Para atlet membutuhkan amunisi untuk mengarungi perjalanan, dan ketika berlaga di pertandingan selama di Aceh - Sumatera Utara selaku tuan rumah. Sudah selayaknya KONI, serta Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Selatan memberikan perhatiannya kepada atlet.

"Jadi bagaimana nasib atlet-atlet yang mau ke PON ini. Di daerah lain sudah terima bekal," ujar salah satu pengurus cabang olahraga kepada Radar, 20 Agustus 2024.

BACA JUGA:Polsek Tanjung Bintang Tangkap Pelaku Penggelapan Barang Milik Perusahaan

Menurut dia, kecil kemungkinan atlet-atlet akan mendapatkan perhatian. Apalagi dari KONI Lampung Selatan yang sampai saat ini juga tidak jelas nasibnya. Induk organisasi olahraga itu diketahui belum mendapatkan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.

Sama halnya dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Selatan, yang anteng-anteng saja. Yespy Cory, orang nomor satu di dinas itu tak ambil pusing. Dia sepertinya ogah membahas hal-hal yang berkaitan dengan KONI. Buktinya, Yespy tidak pernah membalas ketika dikonfirmasi.

Baik KONI maupun Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Selatan harus segera duduk bareng. Jangan sampai urusan yang berkaitan dengan atlet berlarut-larut, apalagi tanpa ujung. Mereka adalah pejuang yang bisa mengharumkan nama daerah melalui bidang olahraga.

Radar merangkum nama-nama atlet Lampung Selatan yang lolos PON. Dari cabang gulat ada nama Bunga Aulia. Berikutnya ada Hadi Prayitno, Aisyah Dyah Subekti, Mariha Salimah, Aldo Krostiantoro, dan Julian David di cabang kurash. Sedangkan dari cabang panahan ada Mesra Ayuni yang merupakan langganan.

Lanjut di cabang bola tangan ada nama Awaludin. Kemudian Della Agustin dari cabang panjat tebing. Sebetulnya masih ada nama-nama lain. Hanya saja Radar belum mendapatkan daftarnya. Yang jelas, semua ini merupakan pekerjaan rumah bagi KONI, serta Dinas Pemuda dan Olahraga. (*)

Sumber: