Peringati HUT Kejaksaan, Kejari Lamsel Potong Tumpeng dan Adakan Bakti Sosial

KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Kejaksaan Negeri Lampung Selatan (Kejari Lamsel) memperingati hari Lahir Kejaksaan yang ke-79 tahun pada Senin, 2 September 2024. Di hari istimewa itu, jajaran Kejari Lamsel melaksanakan upacara bendera.

Kajari Lamsel, Afni Carolina, S.H., M.H. bertindak sebagai inspektur upacara. Afni juga membacakan amanat dari Jaksa Agung, Prof. Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.M. dengan tema besar yang diusung dalam hari lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-79.

Tahun ini Kejaksaan mengusung tema 'Hari Lahir Kejaksaan Sebagai Simbol Terwujudnya Kedaulatan Penuntutan dan Advocaat Generaal'. Tema ini mencerminkan komitmen Kejaksaan dalam menjaga kedaulatan hukum dan peran sebagai Advocaat General.

Pemilihan tema ini menerjemahkan tugas utama Kejaksaan sebagai pelaksana tunggal penuntutan. Kedaulatan penuntutan merupakan prinsip fundamental dalam sistem peradilan pidana di Indonesia, di mana Kejaksaan memiliki wewenang eksklusif untuk melakukan penuntutan dalam perkara pidana.

 BACA JUGA:Hingga September 2024, Enam Titik Pembangunan Jalan Dirampungkan Desa Merak Batin Total Panjang 1,216 Meter

Setelah upacara, Kejari Lamsel melaksanakan syukuran dengan memotong kue dan beserta tumpeng. Tak sampai di situ saja, di momen bahagia ini Kejari Lamsel juga melakukan bakti sosial di Pondok Roudotul Mutaalimin dalam rangka ulang tahun Kejaksaan.

Afni Carolina mengatakan bakti sosial ini merupakan bentuk syukur jajarannya dengan memberikan bantuan kepada anak-anak, dan orang-orang yang membutuhkan. Dalam hal ini, Kejari Lamsel terfokus pada pemberian bantuan sembako dan juga alat tidur.

"Ada dua puluh paket sembako, 25 unit kasur, dan 9 peti telur. Alhamdulillah, di momen bahagia ini kami masih bisa berbagi," ujar Afni.

Sekadar informasi, peringatan hari lahir Kejaksaan baru pertama kali diselenggarakan. Tepatnya paska diberlakukannya Keputusan Jaksa Agung Nomor 196 Tahun 2023 tentang Hari Lahir Kejaksaan RI. Penentuan di tanggal 2 September 1945 tidak secara tiba-tiba.

Prosesnya sangat panjang, dan berdasarkan hasil penelitian dari para ahli sejarah yang bekerja sama dengan Kejaksaan untuk menelusuri, menemukan, dan mengumpulkan arsip-arsip nasional yang tersebar di dalam maupun di luar negeri, terutama di Belanda. (*)

Sumber: