Catut Nama Kabid-Kabid di SPPD, Yespi Kantongi Duit Belasan Juta
Kadispora Kabupaten Lampung Selatan, Yespi Cory.--
KALIANDA, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Kelakuan Yespi Cory benar-benar tidak mencerminkan diri seorang pimpinan. Dia tega memakai nama, bahkan sampai memakan beberapa hak anak buahnya setelah memanipulasi data di dalam surat perintah perjalanan dinas (SPPD).
Sumber Radar di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lampung Selatan menyebutkan, Yespi mendapat duit yang lumayan dari hasil memanipulasi SPPD. Jumlahnya mencapai sepuluhan, sampai belasan juta rupiah. Angka yang lumayan untuk mengisi kantong pribadinya.
Tetapi beda nasib dengan anak buahnya. Para kepala bidang (kabid) di Dinas Pemuda dan Olahraga malah jadi korban kerakusan Yespi. Para kepala bidang tidak menerima duit serupiah pun, meski nama mereka dicatut dalam data SPPD. Sungguh nasib yang malang dan memilukan.
"Tanya saja satu per satu sama kabid-kabidnya. Mereka terima apa tidak," ujar sumber ini kepada Radar, Kamis, 26 September 2024.
BACA JUGA:Nanang Ermanto Ogah Janji-janji, Utamakan Program Untuk Masyarakat
Masih dari sumber yang sama, Yespi juga disebut-sebut tidak peduli dengan anak buahnya. Misalnya ada beberapa persoalan yang sebetulnya jadi urusan Yespi. Bukannya diselesaikan, Yespi malah menggulirkan bola panas ke anak buahnya untuk menyelesaikan urusannya itu.
"Coba cek, ada beberapa masalah serius yang terjadi di Dispora. Telusuri juga seperti apa peran beliau (Yespi) itu di dalamnya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Yespi Cory sepertinya tidak becus mengurus sebuah organisasi perangkat daerah (OPD). Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lampung Selatan itu diduga memanipulasi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) atas nama anak buahnya.
Informasi yang diterima Radar Lamsel, Yespi diduga menggunakan nama-nama kabid saat dia melaksanakan perjalanan dinas ke luar kota. Yespi ditengarai berbuat curang. Pencairan uang SPPD yang seharusnya menjadi hak para kabid malah masuk ke kantong pribadinya.
Parahnya lagi, Yespi berangkat melakukan perjalanan dinas bersama sang istri tercintanya. Informasi ini sebetulnya sudah diketahui kalangan internal Dinas Pemuda dan Olahraga. Hanya saja orang-orang di sana belum mau membuka suara, alias masih membisu.
Jika melihat ke belakang, Yespi seperti tidak belajar dari kesalahan sebelumnya. Waktu menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Yespi pernah me-rolling sejumlah kepala sekolah dasar, dan kepala sekolah menengah pertama, tanpa surat keputusan (SK).
Hanya beberapa bulan menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Yespi digeser untuk menduduki kursi staf ahli bupati. Lalu sekarang, Yespi kembali diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai orang nomor satu di Dinas Pemuda dan Olahraga. Tapi lagi-lagi, Yespi kembali berulah.
Yespi juga terkesan enggan berkomunikasi dengan Radar. Obrolan pesan lewat aplikasiW WhatsApp jadi bukti. Sejak tanggal 20 Mei 2024, hingga berita ini selesai ditulis pada 25 September 2024, Yespi tidak pernah membalas pesan konfirmasi yang dikirimkan Radar ke nomor WhatsApp-nya.
Padahal nomornya dalam keadaan aktif, dan sering online. Menariknya, Yespi juga asyik meng-update status di WhatsApp-nya. Hal ini menunjukkan bahwa Yespi tidak memiliki mental yang baik dalam menghadapi seorang wartawan. Sikap yang tidak patut bagi seorang pejabat publik. (*)
Sumber: